KOTA - Hingga Agustus 2022, tercatat 11.310 keluarga penerima manfaat (KPM) pada program keluarga harapan (PKH) milik Dinas Sosial, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos P2KB) Kota Pekalongan. Dari jumlah penerima tersebut, ditargetkan 1.131 KPM tergraduasi di tahun ini.
"Saat ini sudah 1.023 KPM yang graduasi, baik graduasi karena komponennya sudah tidak ada ataupun mampu, graduasi mandiri sekitar 370, dan tidak memiliki komponen 653," ungkap Kepala Dinsos P2KB, Yos Rosidi melalui Kabid Pemberdayaan, Perlindungan, dan Jaminan Sosial, Trieska Herawan, Senin (5/9/2022).
Trieska menyampaikan bahwa dengan banyaknya jumlah KPM PKH tersebut, bukan berarti angka kemiskinan di Kota Pekalongan mengalami kenaikan. Melainkan karena Pemerintah Kota Pekalongan menerima penambahan kuota KPM dari Pemerintah Pusat.
Dia menjelaskan pula bahwa tidak ada perubahan terhadap delapan komponen PKH dengan tahun sebelumnya. Kedelapan komponen tersebut diantaranya ibu hamil, ibu nifas, anak usia dini 0-6 th, pendidikan SD, SMP, SMA/sederajat, penyandang disabilitas berat, dan lanjut usia.
Trieska menambahkan penerima PKH rutin diberikan pendampingan melalui tenaga pendamping PKH di masing-masing kelurahan dan bagi PKH yang telah tergraduasi, sesekali juga dilakukan monitoring oleh pihaknya.
"Kita adakan pertemuan untuk berbagi informasi dan pengetahuan untuk memberdayakan keluarganya dan nantinya bisa tergraduasi melalui 34 tenaga pendamping se-Kota Pekalongan," imbuhnya.
Trieska berharap, penambahan kuota PKH oleh Pemerintah Pusat dapat menyejahterakan dan memberdayakan masyarakat Kota Pekalongan. Lebih lanjut, ia mengimbau KPM yang sudah tidak membutuhkan perlindungan sosial bisa mengajukan pengunduran diri PKH agar dapat diberikan kepada keluarga lain yang masih membutuhkan. (way)