BATANG, RADAR PEKALONGAN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batang melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH), melakukan penanaman sekitar 60 Ribu pohon untuk menjaga sumber air di beberapa titik.
Penanam secara simbolis digelar di Lapangan Puncak Desa Tombo bebarengan dengan Peringatan Hari Lingkungan Hidup (HLH), Kamis 27 Juni 2024.
Tak hanya penanaman, dalam kesempatan ini Pemkab turut memberikan edukasi pilah sampah, yang diikuti masyrakat dan pelajar sekitar.
BACA JUGA:Tanam 1.000 Pohon, Pramuka Peduli Kwarcab Batang Ajak Masyarakat Hijaukan Lingkungan
“Pilah sampah sebagai edukasi kepada masyarakat agar tahu membuang sampah di tempat sampah jangan sampai sembarangan dan kedua harus bisa memilah sampah yang dapat dimanfaatkan untuk disetorkan ke bank sampah,” jelas Pj Bupati Batang, Lani Dwi Rejeki usai kegiatan.
Kami memiliki bank sampah yang menampung kotoran yang masih bisa dimanfaatkan yang itupun akan ditukar dengan uang meskipun nominalnya kecil.
“Hal ini wujud kepedulian Pemkab Batang terhadap masyarakat yang sudah berusaha mengelola sampah dengan bijak dan baik. Kemudian, kami juga melakukan penanaman pohon di lokasi sumber mata air dalam upaya melestarikan lingkungan,” terangnya.
Lani menyebutkan, puluhan ribu bibit pohon tersebut nantinya akan ditanam secara bertahap di tempat-tempat yang membutuhkan penghijauan. Dengan gotong royong dari semua Stakeholder yang telah berpartisipasi dukungan melestarikan lingkungan hidup di Kabupaten Batang.
BACA JUGA:Selamat, Tiga Sekolah di Batang Raih Penghargaan Adiwiyata Provinsi Jawa Tengah
Sementara itu, Kepala DLH Batang Akhmad Handy Hakim menyampaikan, kegiatan ini salah satu upaya menyeimbangkan karena Kabupaten Batang bidang industrinya berkembang pesat.
“Penanaman pohon disumber mata air solusinya dihijaukan, sehingga jika di bawah kehilangan tegakan pohon bisa tetap seimbang. Selain itu, kami juga melakukan penanaman mangrove di pesisir pantai supaya tidak semakin parahnya abrasi di Kabupaten Batang,” ungkapnya.
Abrasi di Kabupaten Batang cukup parah sampai 50 meter kenaikan airnya tapi ini terjadi pada semua daerah karena pemanasan global.
Ia berharap, pelestarian lingkungan di Kabupaten Batang tetap terjaga meskipun banyak munculnya industri-industri baru berdiri. (nov)