118 Siswa SMAN 1 Weleri Keracunan

Senin 14-10-2019,11:40 WIB

*Saat Mengikuti Kemah Blok

KERACUNAN - Ratusan SMAN 1 Weleri mengalami keracunan usai menyantap hidangan makan malam saat mengikuti kemah blok. Korban keracunan dlarikan ke empat pelayanan kesehatan.

KENDAL - Kegiatan kemah blok yang diadakan SMAN 1 Weleri di lingkungan sekolah setempat, terpaska dihentikan oleh pihak sekolah pada Sabtu (12/10) pagi. Pasalnya, malam harinya, tepatnya Jumat (11/10) petang, terjadi insiden pasca acara makan malam, di mana ratusan peserta mendadak keracunan massal.

Dari total 611 peserta kemah, tercatat ada 118 siswa yang mengalami keracunan. Mereka langsung dilarikan ke sejumlah pusat layanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan, yakni Rumah Sakit Islam (RSI) Muhamadiyah Weleri, Rumah Sakit Baitul Hikmah dan Klinik Karunia Medika Weleri dan Puskesmas Rowosari 2.

Kepala sekolah SMA Negeri 1 Weleri, Eustasia Christine mengatakan, jejadian itu bermula saat para siswa menyantap makan malam dengan menu nasi dan ayam goreng tepung. Namun pada pukul 18.30, banyak para siswa yang mengalami mual dan pusing berlebihan, sehingga harus dibawa ke tempat pelayanan kesehatan.

"Yang ikut kemah, siswa kelas 11 dan kelas 12. Saat ini kondisi para siswa yang dirawat stabil dan sudah dijemput kembali kepada para orang tua," katanya, Sabtu (12/10).

Saat ini pihak sekolah dibantu dengan pihak Dinkes sedang melakukan investigasi terhadap makanan yang diduga meracuni para siswa pada saat kemah itu. Pihak Dinkes juga telah mengambil sampel makanan tersebut untuk diteliti.

"Kegiatan perkemahan sudah kami hentikan tadi pagi pukul 05.00, semua siswa sudah dijemput keluarganya," ungkap Christine.

Salah satu orangtua siswa yang anaknya mengikuti perkemahan itu, Zaenal Arifin menuturkan, dirinya sempat khawatir saat mendapatkan informasi terjadinya keracunan massal saat kegiatan kemah blok itu. Dirinya langsung menjemput anaknya pada tengah malam kemarin . "Alhamdulillah, anak saya tidak keracunan. Makanannya belum dimakan. Tadi malam langsung saya jemput," katanya.

Sedangkan Orangtua wali dari Ria Khoirul Fitria, siswa kelas XII mengatakan, kejadian tersebut seharusnya menjadi pembelajaran bagi pihak sekolah, khususnya dalam menyediakan menu makanan saat kegiatan bersama.

"Tidak asal mesan menu makanan saja terhadap penyedia jasa catering makanan. Alhamdulilah anak saya berangsur kondisinya sudah membaik, meski masih sedikit lemas," terang Khoirul, orang tua wali warga Gringsing Batang saat mendampingi anaknya di RSI Weleri.

GIAT PRAMUKA AKAN DIEVALUASI

Peristiwa keracunan massal yang menimpa siswa siswi SMA Negeri 1 Weleri Kendal saat kegiatan kemah pramuka menjadi keprihatinan tersendiri, terlebih bagi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah. Penjabat Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jateng Korwil XIII, Sunarto mengatakan, pihaknya akan mengevaluasi kegiatan kepramukaan yang diselenggarakan pihak sekolah hingga berakibat fatal tersebut.

"Makanan yang beredar di lingkungan sekolah harus ditingkatkan pengawasannya. Sekolah yang menyelenggarakan kegiatan bagi anak didik harus selektif dalam memilih menu makanan agar terhindar dari kasus kejadian seperti ini," jelasnya.(lid)

Tags :
Kategori :

Terkait