Alasannya karena dia tidak punya daya sihir sama sekali untuk melawan monster tersebut.
Dan lagi, dirinya sudah cukup muak terus dirundung oleh Zion serta komplotannya setiap kali mereka punya kesempatan.
Namun pada akhirnya Will tetap maju dan menggunakan pedangnya untuk menahan serangan sang monster yang nyaris membelah Zion menjadi 2.
Dalam dunia yang penuh dengan sihir dan mage, bisa dibilang Will adalah satu-satunya warrior dengan kemampuan bertarung jarak dekat.
Dia memiliki “keterampilan” menggunakan sihir tak seperti penyihir lainnya, dan dia punya ketahanan tubuh serta kekuatan fisik layaknya ras dwarf.
Meski dia tidak terampil dalam merapal mantra, dirinya jauh unggul dalam penggunaan senjata dan menyerang secara terang-terangan.
Namun, cita-citanya untuk menjadi Magia Vende terus berjalan, dan hal itu yang membuat Zion benci setengah mati kepada Will.
Meski alur cerita, plot serta remisnya cukup umum ditemukan dalam banyak anime atau manga fantasi, namun kualitas animasi ini jauh berbeda dengan anime lainnya.
FYI, Yoshihara Tatsuya yang merupakan animator sekaligus director dari anime Chainsaw Man, Jujutsu Kaisen, dan Sousou no Frieren berperan penting dalam penggarapan anime ini.
Jadi tidak heran jika Wistoria Wand and Sword memiliki animasi yang sangat smooth, dan penggunaan CGI pada anime ini juga sangat pas, ciamik!
Tak hanya itu, detail dari setiap karakter dan latar pada anime ini hampir menyentuh realistis dengan kombinasi tekstur, warna, serta komposisinya.