RADARPEKALONGAN.CO.ID - Pada artikel kali ini, kita akan membahas dan menjelajahi mengenai titisan Van Der Vaart yang sedang dalam perjalanan untuk bergabung dengan Timnas Indonesia.
Stadion Gelora 10 November di Surabaya bukan hanya sekadar tempat untuk pertandingan sepak bola. Bagi Trevor Morgan, pelatih timnas Australia U-19, stadion ini menyimpan keunikan yang membuatnya terkesan dalam kunjungannya ke Indonesia.
Pada saat yang sama, Marcus James Younis, kapten Timnas Australia U-19 yang juga turut mengagumi keindahan stadion ini, menyatakan kesan yang sama.
Dilansir dari kanal Youtube GARUDA SPACE pada hari Sabtu (20/7), berikut ini adalah pembahasan mengenai titisan Van Der Vaart yang sedang dalam perjalanan untuk bergabung dengan Timnas Indonesia dan Piala AFF U-19 yang semakin seru.
Kemenangan Bersejarah Australia di Stadion yang Bersejarah
Pertandingan terakhir Australia U-19 melawan Laos U-19 di Stadion Gelora 10 November menandai dominasi mereka dengan skor mencolok 6-0.
Ariel Sulaimani dan Marcus James Younis adalah beberapa dari banyak pencetak gol yang membuat Australia memuncaki klasemen grup mereka. Keberhasilan ini menegaskan posisi mereka di puncak setelah mengalahkan Vietnam, Myanmar, dan Laos.
Keunikan Pohon Angsana di Tengah Tribun
Salah satu hal yang membuat Stadion Gelora 10 November terlihat begitu istimewa adalah keberadaan pohon Angsana yang megah di tengah tribun.
Trevor Morgan dan Marcus James Younis sama-sama terkesima dengan keberadaan pohon ini. "Ini pertama kalinya saya melihat stadion dengan pohon di dalamnya. Sangat keren," kata Marcus James Younis, menunjukkan apresiasinya terhadap keunikan tersebut.
Sejarah Panjang Stadion dalam Perjalanan Sepak Bola Surabaya
Stadion ini bukan sekadar tempat untuk pertandingan lokal. Sejak dikenal sebagai Stadion Tambaksari pada 1969, dan kemudian diberi nama Gelora 10 November, tempat ini telah menjadi saksi dari berbagai pertandingan bersejarah.
Dari mulai pertandingan antara NIAC Mitra melawan Arsenal pada 1983, hingga duel Persebaya Surabaya melawan PSV Eindhoven pada 1996, stadion ini telah menjadi pusat perhatian dalam dunia sepak bola Indonesia.