RADARPEKALONGAN.CO.ID - VR46 di ambang keputusan besar: masa depan di tangan Ducati. Penasaran, apa saja? Simak, penjelasan dibawah ini!
VR46, akademi balap yang didirikan oleh Valentino Rossi, tengah berada di persimpangan jalan yang krusial. Setelah kabar kepergian tim satelit Pramac Ducati, kini fokus beralih pada masa depan para rider muda binaan Rossi.
Keputusan ini menyisakan banyak ketidakpastian mengenai masa depan rumah Borgo Panigale. Salah satunya adalah Ducati hanya akan mempunyai enam motor di grid tahun depan.
Pablo Nieto bahkan telah menjelaskan bahwa tim rider muda binaan Valentino Rossi ini menunggu keputusan Pramac untuk memulai melangkah di masa depan. Tim VR46 bahkan belum mengkonfirmasi satu pun pengemudi mereka.
BACA JUGA:Nasibnya Kandas di MotoGP 2024, Luca Marini Merindukan Petuah Valentino Rossi Sebagai Seorang Kakak!
Namun, Fabio Di Giannantonio tetap akan terus berada di tim setelah kepergian Marco Bezzecchi.
Kemitraan dengan Ducati: Sebuah Ikatan yang Kuat
Kemitraan antara VR46 Academy dengan Ducati telah terjalin sangat erat selama beberapa tahun terakhir. Ducati telah menyediakan motor Desmosedici GP22 untuk tim Pramac, yang notabene menjadi tempat bagi para rider muda VR46 Academy untuk mengasah kemampuan mereka di ajang MotoGP.
Keberhasilan para rider seperti Marco Bezzecchi dan Luca Marini menjadi bukti nyata dari kesuksesan kolaborasi ini.
Tantangan Baru: Mencari Rumah Baru
Namun, dengan berakhirnya kerjasama dengan Pramac, VR46 Academy kini dihadapkan pada tantangan baru. Pablo Nieto sudah menjelaskan bahwa tim rider binaan Valentino Rossi menunggu keputusan Pramac untuk mulai melangkah ke masa depan.
BACA JUGA:Dikenal Sebagai Ninja Matic? Yuk, Intip Kelebihan dan Kekurangan Motor Matic Kawasaki J125
Mereka harus mencari rumah baru bagi para rider mudanya agar dapat terus berkompetisi di level tertinggi. Beberapa opsi telah muncul ke permukaan, namun belum ada keputusan final yang diambil.