Pandemi Covid-19, Produsen Kue Lebaran Keluhkan Penurunan Omset

Rabu 06-05-2020,09:15 WIB

BUAT - Salah satu pengrajin kue lebaran saat menunjukkan kue dagangannya. DOK

BATANG - Produsen kue kering lebaran menjadi salah satu UMKM yang terdampak pandemi Covid-19. Pasalnya hingga mendekati beberapa Minggu jelang lebaran, pesanan kue lebaran belum sebanyak tahun-tahun sebelumnya.

Hal ini seperti dibenarkan oleh Mami Ros, salah satu produsen kue lebaran di Batang. Menurutnya pesanan kue lebarannya tahun ini turun drastis. Bahkan hingga Minggu kedua Ramadan ini pesanan tahun ini belum ada separuh dari pesanan tahun lalu.

"Bulan ini masih sekitar 250 toplesan saja. Padahal tahun lalu sebulan bisa mencapai 500 toples lebih. Mungkin salah satu faktornya lebih ke daya beli masyarakat yang menurun, sekarang kan soalnya ada Corona sih mbak," terang wanita yang berdomisili di Cepoko Kuning ini.

Hal serupa juga diamini salah satu pengrajin kue lebaran, Uripah. Ia juga membenarkan omset penjualan kue lebarannya turun drastis dibandingkan tahun lalu. Padahal untuk harga sendiri kenaikkannya juga tidak terlalu signifikan menyesuaikan dengan beban produksi tahun ini.

"Harganya masih normal menurut saya dan sesuai dengan standar. Meski gula naik, cuma bahan lain standar. Sehingga harga tidak terlalu jauh dibandingkan dengan tahun lalu. Biasanya per toples sendiri dijual dengan harga Rp45-Rp60 Ribu. Tergantung jenis kue dan bahannya," jelas pemilik G2U Dapur Pantura ini.

Ia berharap ke depannya pandemi ini segera berakhir. Sehingga perekonomian dan dunia UMKM di Batang bisa normal seperti sedia kala. Sehingga bisa membantu mengangkat kembali perekonomian masyarakat. (Nov)

Tags :
Kategori :

Terkait