RADARPEKALONGAN.CO.ID - Berikut adalah sejarah tentang keberanian Bung Karno menandingi Olimpiade dengan GANEFO, menjadi buntut dari kecaman IOC atas Indonesia.
Per-26 Juli 2024 kemarin, Olimpiade yang menjadi ajang olahraga internasional resmi dibuka, musim ini Prancis menjadi tuan rumahnya.
Beberapa atlet dari Indonesia turut meramaikan Olimpiade 2024, sekitar 17 wakil Indonesia dari berbagai cabang olahraga sedang berjuang mengharumkan nama bangsa.
Tapi tahu kah kalian? Indonesia pernah ditangguhkan keanggotaannya di Olimpiade loh, tepatnya yang menangguhkan adalah International Olympic Committee (IOC).
BACA JUGA:Inilah Jadwal Penampilan Atlet Indonesia di Olimpiade 2024, Meliputi 12 Cabang Olahraga
IOC adalah sebuah organisasi yang didirikan untuk mengadakan kembali Olimpiade Kuno yang dahulu pernah diadakan di Yunani. IOC didirikan di Swiss pada tahun 1894.
Pada tanggal 7 Februari 1963, IOC memutuskan untuk menangguhkan keikutsertaan Indonesia dalam Olimpiade, hal ini merupakan buntut dari kecaman IOC saat Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games 1962.
Saat menjadi tuan rumah, Indonesia sengaja tak mengundang Israel dan Taiwan, dikarenakan Indonesia menganggap Israel sebagai bangsa penjajah Palestina. Sedangkan untuk Taiwan, Indonesia menganggapnya masih termasuk bagian dari Republik Rakyat Cina (RRC).
Kelakuan Indonesia itu dikecam beberapa pihak, utamanya IOC. Perseteruan antara Indonesia dengan IOC itu berbuntut pada ditangguhkannya keikutsertaan Indonesia pada Olimpiade.
Indonesia dinilai telah memasukkan pertimbangan politik dalam ajang olahraga, hal tersebut dinilai IOC sebagai sebuah pelanggaran.
Sebenarnya Indonesia tidak sendirian, ada beberapa negara yang pernah tercatat tidak mengikuti Olimpiade, namun saat itu Indonesia mungkin menjadi negara pertama yang ditangguhkan keikutsertaannya di Olimpiade. Indonesia tidak bisa mengikuti Olimpiade Musim Panas 1964 di Tokyo.
Seakan tak terima, Presiden Soekarno pun membentuk GANEFO atau Games of the Emerging Forces untuk menandingi Olimpiade yang dituduh sebagai alat negara imperialis dan kolonialis.
Bung Karno menganggap bahwa IOC juga melakukan pertimbangan politik pada ajang olahraga, menurutnya IOC pernah mengucilkan RRC, tidak ramah pada Republik Arab Bersatu, dan masih banyak lagi.