Sebelum Ubuyashiki Kagaya melakukan rencananya untuk menjebak Muzan di kediamannya, dia sudah menghubungi Tamayo untuk menjadi sekutu Pemburu Iblis.
Yushiro sebagai pengikut yang setia tentu mengikuti keputusan Nona Tamayo untuk ikut serta melawan Muzan dengan cara membuat racun serta obat bersama Shinobu.
Yushiro, menyamar sebagai manusia, menjadi salah satu tim medis di medan pertempuran dan melakukan navigasi labirin menggunakan teknik darah iblisnya.
Teknik darah iblis miliknya ini memungkinkan Ubuyashiki Kiriya, penerus Kagaya, melakukan pemantauan serta perintah secara langsung pada para Pemburu Iblis.
Sementara di lapangan, teknik darah ini sangat bermanfaat untuk menyebarkan informasi mengenai kemajuan pertempuran melalui urung gagak Kasugai.
Di sisi lain, setelah Tamayo mati di tangan Muzan, Yushiro menjadi murka dan menggunakan seluruh teknik darahnya untuk memanipulasi Nakime dan Infinity Castle.
Hal ini membuat Muzan melakukan salah perhitungan dan mengira bahwa banyak dari Hashira telah mati di dalam kastel.
BACA JUGA:Fakta Menarik Anime Demon Slayer: Ternyata Begini Hubungan antara Tanjiro dan Yoriichi!
Saat Infinity Castle telah hancur, dia bergabung dengan Pemburu Iblis lainnya serta Kakushi untuk menyebarkan obat buatan Tamayo pada yang cedera.
Dan ketika Muzan sudah benar-benar hancur oleh sinar matahari, Yushiro masih bertahan di balik salah satu tembok gedung untuk bersembunyi dari matahari.
Dia menggenggam erat jepit rambut milik Tamayo dan mengatakan bahwa pertempuran antara manusia dan iblis telah berakhir.
Mulai dari hari itu, Yushiro adalah satu-satunya iblis yang masih hidup, karena semua iblis yang berkaitan dengan darah Muzan juga akan mati.