Gelaran Pameran Pustaka Dwipantara dengan Kemeriahan Night at the Museum Batik Pekalongan

Kamis 25-07-2024,13:53 WIB
Reporter : Dwi Fusti Hana Pertiwi
Editor : Dony Widyo

PEKALONGAN, radarpekalongan.co.id- Dalam rangka memeriahkan Hari Jadi ke-18, Museum Batik Pekalongan berkolaborasi dengan museum luar daerah menggelar Pameran Pustaka Dwipantara, yang akan berlangsung selama 3 hari kedepan sejak tanggal 24-26 Juli 2024.

Menyuguhkan sensasi pengalaman night at the museum, pameran ini akan dibuka sejak pukul 08.00-21.00 WIB. Lengkap dengan deretan aneka kuliner yang disediakan oleh beberapa UMKM di Kota Pekalongan.

Walikota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid yang hadir membuka acara mengapresiasi  Museum Batik Pekalongan di usia saat ini terus berinovasi dan berkiprah untuk melestarikan warisan budaya Indonesia.

Bahkan tak hanya batik, seperti pada Pameran Pustaka Dwipantara ini, Museum Batik juga turut melibatkan beberapa museum daerah lain untuk hadir memamerkan koleksi lain bukan batik dari berbagai daerah seperti Sumatera Utara, Yogyakarta dan Semarang. 

"Ini sangat luar biasa, Museum Batik hadir untuk melestarikan warisan Kota Pekalongan, namun di momen tertentu tempat ini bisa menjadi tempat belajar untuk masyarakat sini bahwa di daerah lain juga punya museum yang menyimpan warisan budaya khas dari masing-masing daerahnya,” ungkap Aaf, sapaan akrabnya.

Aaf juga berpesan, di usia ke-18 ini, Museum Batik Pekalongan tidak hanya melestarikan bendanya saja termasuk juga orang-orang yang bisa menjelaskan secara detail baik itu motif, kain, peralatan, pewarnaan dan lainnya yang masuk dalam pembuatan sebuah batik.

“Saya berharap, anak-anak muda harus mengerti mempelajari, memahami filosofi masing-masing daerahnya, karena merekalah yang akan melestarikan, menjaga dan meneruskan keberadaan warisan budaya itu,” jelas dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga (Dinparbudpora) setempat, Sabaryo Pramono, menuturkan bahwa pada Pameran Pustaka Dwipantara ini turut  menampilkan koleksi dari 5 Museum antara lain Museum Ranggawarsita, Museum Negeri Sumatera Utara, Museum Sonobudoyo, Museum Kekayon dan Museum Tosan Aji.

Berbeda dari pameran sebelumnya, pada pameran kali ini terdapat sensasi menikmati suasana Museum Batik di malam hari yang belum pernah dirasakan oleh masyarakat. Sehingga pihaknya pun berharap lewat Pameran Pusaka Dwipantara ini, rasa cinta masyarakat kepada Museum Batik semakin tumbuh sehingga kelestarian batik bukan hal yang tidak mungkin untuk diwujudkan.

“Upaya untuk mengembangkan museum terus kita lakukan, seperti pameran ini buka malam hari, meskipun di hari tertentu belum bisa kita laksanakan, tetapi kami sudah mulai mencoba untuk bisa lebih menghidupkan museum di malam melalui program latar museum," kata dia.

"Dengan memanfaatkan halaman Museum untuk pertunjukan musik lokal dan tradisional seperti keroncong juga komunitas masyarakat. Harapannya ini bisa menambah daya tarik masyarakat untuk berkunjung ke Museum Batik,” tandas dia.

Sebagai informasi, untuk harga tiket masuk pameran sama dengan hari biasa yaitu 3.000 rupiah untuk pelajar, 7.000 rupiah untuk dewasa dan mancanegara 20.000 rupiah. (Adv/ap3)

Kategori :