RADARPEKALONGAN.CO.ID - Pada artikel kali ini kita akan membahas mengenai percakapan Gus Dur soal kapan Indonesia ikut piala dunia yang bisa menjadi kenyataan.
Timnas Indonesia berhasil lolos ke putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, namun perjalanan skuad Garuda masih panjang untuk merebut tiket lolos ke piala Dunia 2026.
Indonesia berhasil menembus putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia usai menjadi runner up grup F.
Tim Garuda meraih tiga kemenangan dan sekali imbang dari enam laga yang dimainkan dan menjadi runner up di bawah Irak.
Tim asuhan Shin Tae Yong juga menjadi satu-satunya tim asal Asia Tenggara yang lolos mengalahkan tetangganya seperti Thailand dan Vietnam hingga Malaysia yang sudah gugur di putaran kedua pada putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Akan ada 18 negara yang bersaing dan terbagi dalam tiga grup setiap grup berisi enam negara. Di putaran ketiga ini hanya juara grup dan runner up yang lolos langsung ke Piala Dunia 2026 yang digelar di Amerika Serikat Meksiko dan Kanada, sedangkan peringkat ketiga dan keempat grup akan diadu pada putaran keempat kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
BACA JUGA:Target Utama Pemain Keturunan yang Diincar PSSI untuk Timnas Indonesia, Erick Thohir: Kita Usahakan!
BACA JUGA:BPIP Pastikan Kesiapan Calon Paskibraka Makin Meningkat Jelang ke Ibukota Nusantara
Percakapan Gus Dur Soal Kapan Indonesia Ikut Piala Dunia
Masuknya Indonesia dalam kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia menjadikan doa perkataan Gus Dur kembali menjadi perbincangan publik.
Banyak orang percaya apa yang pernah dikatakan oleh Gus Dur terjadi tak semuanya namun sejumlah kejadian besar yang pernah dikatakan oleh Gus Dur terjadi diijabah oleh Allah membuatnya disebut oleh banyak orang sebagai seorang kekasih Allah yang diberi ilmu.
Dalam artikel yang ditulis di kanal NU online sebuah percakapan Gus Dur tentang sepak bola dalam artikel tersebut dituliskan Piala Dunia terakhir yang cukup mendapat perhatian Gus Dur ialah Piala Dunia 2006 di Jerman.
Karena dikenal mempunyai daya analisis yang tinggi mengenai pertandingan sepak bola Gus Dur kerap ditanya mengenai prediksi Piala Dunia 2006.
Namun Piala Dunia 2006 berefek negatif bagi Gus Dur sebab Gus Dur menderita paru-paru basah karena sering begadang menyaksikan pertandingan 4 tahunan itu.
Hobi begadang untuk menonton pertandingan tersebut berimbas negatif pada dirinya Gus Dur bahkan sempat mendapat perawatan di RSCM karena kondisi kesehatannya menurun diagnosa dari dokter menyebutkan bahwa Gus Dur.
Menderita paru-paru basah Gus Dur sendiri membenarkan kondisinya itu menurut tokoh politik NU penyakitnya bisa mengancam kesehatan jantungnya, paru-paru basah ini dikhawatirkan mengganggu jantung saya ujar Gus Dur kala itu di kantor Wahid Institute Jalan Taman Hamzah Jakarta Pusat gara-garanya saya sering nonton Piala Dunia imbuh Gus Dur.
Namun Gus Dur pesimis ketika ditanya tentang Timnas Indonesia, "Gus kira-kira kapan ya Indonesia bisa masuk Piala Dunia", masih lama ucap Gus Dur sambil memalingkan muka.
"Sampai kapan Gus", wah masih lama ujar Gus Dur "berapa tahun lagi Gus 20 tahun lagi ya", lama sekali pokoknya masih lama terang Gus Dur.
"Kok bisa Gus ya gimana lagi pssi-nya kayak gitu gimana persepak bolaan kita mau maju". Gitu aja kok repot kata Gus Dur.
BACA JUGA:Isi Chat Ole Romeny Terungkap! KNVB Marah Mantan Kapten Tim U-19 nya Mau Gabung Timnas Indonesia
BACA JUGA:Dia Rela Menolak Kesempatan Besar Demi Indonesia: Cerita Pelatih Brasil U-17 Soal Welber Jardim
Apa yang dikatakan Gus Dur menjadi doa terbaik untuk Indonesia di tahun 2026 nanti, semoga Indonesia bisa lolos kualifikasi Piala Dunia 2026.
Lebih-lebih Indonesia bisa menjadi pemenang Piala Dunia berdasarkan kalender AFC jadwal putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia akan bergulir pada 5 dan 10 September 2024 lalu 10 dan 15 Oktober serta Pertandingan selanjutnya pada 14 dan 19 November.
Itu tadi adalah percakapan Gus Dur soal kapan Indonesia ikut Piala Dunia yang bisa menjadi kenyataan.
Yang cukup serius dalam percakapan tersebut yaitu di percakapan terakhirnya seolah saat itu federasi sepak bola Indonesia cukup buruk yang menyebkan sepakbola di Indonesia sulit untuk maju dan berkembang.