BATANG, RADAR PEKALONGAN - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Batang mendorong Sekolah di Batang untuk menjadi sekolah Adiwiyata. Dimana sekolah diharapkan bisa menerapkan Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (GPBLHS).
"Sekolah Adiwiyata memang ada goals untuk mendapatkan penghargaan, baik di tingkat kabupaten, provinsi, nasional maupun mandiri. Tetapi yang terpenting para pelajar punya wawasan lingkungan sehingga, bisa menjaga kelestarian lingkungan sekolah dan sekitarnya," ujar Kepala DLH Kabupaten Batang, A Handy Hakim saat diwawancarai usai Sosialisasi Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (GPBLHS) dan Persiapan Usulan Calon Sekolah Adiwiyata di Aula Kantor Bupati Batang, Kamis 22 Agustus 2024.
BACA JUGA:Konsisten Lestarikan Budaya Jawa, SMPN 7 Batang Unjuk Bakat Nembang hingga Tarian Jawa
Harapannya dengan memiliki wawasan budaya peduli lingkungan sekitar, pelajar bisa memiliki karakter peduli lingkungan sejak dini. Sehingga nantinya ketika dewasa mereka sudah memiliki kesadaran untuk menjaga lingkungan sekitar.
Dalam kesempatan ini ada sekitar 40 sekolah yang mengikuti sosialisasi. Baik dari jenjang SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA se Kabupaten Batang. Harapannya ke-40 sekolah tadi bisa menjadi sekolah Adiwiyata, minimal di tingkat Kabupaten.
"Ada 40 sekolah yang kami undang dalam sosialisasi ini. Harapannya bisa menjadi sekolah Adiwiyata minimal di tingkat Kabupaten," imbuhnya.
BACA JUGA:Yoyok Riyo Sudibyo dan Relawan Dukung Fauzi Fallas di Pilkada Batang 2024, Ini Pertimbangannya
Handy menyebut, salah satu yang masih menjadi kendala adalah anggaran. Oleh karenanya ia berharap ke instansi terkait, seperti Disdikbud Batang atau Kemenag Batang dapat memberikan stimulus anggaran untuk sekolah/madrasah yang maju ke Adiwiyata tingkat Kabupaten.
"Kami sudah berkoordinasi dengan Disdikbud Batang, supaya ada support anggaran untuk memenuhi sarpras pendukung. Karena memang ada beberapa sarana dan prasarana yang harus dilengkapi untuk mendukung terselenggaranya sekolah Adiwiyata," jelasnya.
BACA JUGA:Antisipasi Kehilangan Aset, Pengelolaan Barang Milik Pemkab Batang Harus Teridentifikasi
Saat ini di Kabupaten Batang ada 25 sekolah adiwiyata tingkat kabupaten, 15 sekolah adiwiyata tingkat provinsi, dan 6 sekolah adiwiyata nasional.
Dalam kesempatan ini, turut hadir pemateri dari Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jateng, Gayatri Hanna. Dimana turut disampaikan bagaimana strategi menjadi sekolah Adiwiyata.
Dimana ada beberapa poin GPBLHS yang harus diterapkan. Meliputi kebersihan, sanitasi, dan drainase, pengelolaan sampah, konservasi air, konservasi energi, serta kehati dan penghijauan. (nov)