BACA JUGA:Jauh Sebelum Era RA Kartini, Sosok Wali Perempuan dan Pejuang di Pekalongan yang Menginspirasi
Kompleks pemakaman yang sekarang menjadi makam Syekh Syamsuddin tersebut dulunya adalah padepokan atau pesantren yang dipakai beliau untuk mendidik santri-santrinya.
Syekh Syamsuddin meninggal pada tahun 1778 M atau 1199 H di padepokannya, beliau pun dimakamkan di sekitar padepokannya tersebut.
Selain bisa berziarah ke makam Syekh Syamsuddin, kamu juga akan mendapat bonus berwisata ke Pantai Tanjungsari atau Pantai Widuri yang cukup eksotis.
Awal Dikenalinya Makam Syekh Syamsuddin
Dikisahkan sebelum seramai sekarang, konon katanya setelah Syekh Syamsuddin meninggal, ada para nelayan dari laut jauh yang melihat makam bersinar, mereka pun datang dan berziarah ke makam tersebut yang merupakan makam Syekh Syamsuddin.
BACA JUGA:Sudah Meninggal tapi Menemui Orang, Di Pekalongan Ada Wali yang Hidup di Atas Pohon Kelapa
Setelah kejadian itu pun ada banyak orang yang mulai mengenali dan mengetahui keberadaan makam seorang wali yang bernama Syekh Syamsuddin tersebut.
Hingga sampai kini makam beliau masih terus diziarahi umat muslim dari berbagai daerah, ada yang menggunakan kendaraan pribadi dan ada pula yang memakai bus pariwisata.
Fasilitas makam Syekh Syamsuddin Pemalang sudah cukup lengkap, ada musholla, toilet, lahan parkir yang luas, dan beberapa warung milik warga. Semua fasilitas di makam beliau sangat terjaga dengan baik oleh tim pengelola.
BACA JUGA:Sosok Wali Mastur di Pekalongan, Kyai Alim yang 'Dekat' dengan Imam Ghazali
BACA JUGA:Wali Mastur Jadi Rais Syuriah NU Pertama Cabang Pekalongan dan Muktamar NU 1930 di Pekalongan
Demikian artikel kami yang berisi tentang Syekh Syamsuddin Pemalang, seorang ulama sekaligus wali besar yang memiliki banyak karomah.(*)