19.719 Ha Sawah Tidak Bisa Diotak-atik

Kamis 23-01-2020,20:00 WIB

*Ditetapkan Sebagai LP2B

TANAM PADI: Petani di Desa Srinahan, Kecamatan Kesesi, tengah menanam bibit padi, kemarin. Pemkab Pekalongan menetapkan 19.719 hektare sawah sebagai Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B). Hadi Waluyo.

KAJEN - Untuk menjaga ketahanan pangan dan salah satu lumbung padi di Jawa Tengah, Pemkab Pekalongan menetapkan 19.719 hektare sawah sebagai Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B). Lahan sawah ini tidak bisa diotak-atik atau dialihfungsikan untuk peruntukan lainnya.

Pemkab Pekalongan juga menyiapkan lahan sawah seluas 2.492 hektare sebagai Lahan Cadangan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LCP2B).

"Dari luasan lahan sawah 23 ribu hektare, 19 ribu hektare tidak bisa dialihfungsikan. Ini utamanya ada di Bojong, Sragi, dan Kesesi untuk lahan pertanian berkelanjutan. Sisanya 4 ribu hektare bisa dikonversi. Lahan ini kita kunci yang 19 ribu hektare. Tidak bisa diotak-atik," tandas Bupati Pekalongan Asip Kholbihi didampingi Kepala Bappeda Yulian Akbar, kemarin.

Dikatakan, Kabupaten Pekalongan merupakan salah satu lumbung padi di Jawa Tengah. Pada tahun 2019, terang dia, produksi beras mencapai 131,1 ribu ton, dengan tingkat konsumsi 80 ribu ton. Sehingga di tahun itu ada surplus 51 ribu ton beras.

"Optimalisasi pengelolaan pertanian harus terus dilakukan, agar produktivitas bisa ditingkatkan. Penyuluh terus menerus melakukan pendampingan kepada petani," ujar dia.

Bupati akan mengupayakan agar luasan sawah 19 ribu hektare itu bisa mendapatkan bantuan bibit. Teknologi pertanian juga akan dibantu. Harapannya, pendapatan petani di Kabupaten Pekalongan bisa naik.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Pekalongan Siswanto dikonfirmasi terpisah menyampaikan, sawah-sawah yang produktif dan irigasinya bagus akan dipertahankan, tidak boleh merubah fungsi lahan sawah itu karena untuk ketahanan pangan. Luasannya, kata dia, sekitar 19 ribu hektare.

Disebutkan, produktivitas lahan sawah di Kabupaten Pekalongan rata-rata 52,56 kwintal perhektare. "Itu rata-rata. Sawah di daerah bawah ada yang sampai 14 ton perhektare, di daerah atas ada yang 3 ton, ada yang 4 ton perhektare, sehingga rata-rata 53 kwintal perhektare," terang dia.

Untuk mendongkrak produktivitas padi, DKPP akan memacu indeks pertanaman (IP). Sehingga pada tahun ini hingga bulan Maret diharapkan bisa tercapai luas tanam 23 ribu hektare. Sehingga produksi minimal pada semester ini bisa mencapai 120 ribu ton.

"Saya berharap karena ada peningkatan IP, sarana produksi kita bantu, benih juga akan kita upayakan bantu, obat-obatan juga kita siapkan, mudah-mudahan bisa tercapai produktivitas tersebut," ujar dia. (had)

Luas Kawasan Pertanian Pangan Berkelanjutan (KP2B) di Kabupaten Pekalongan: 22.211 ha, dengan rincian:

  1. Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B): 19.719 ha
  2. Lahan Cadangan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LCP2B): 2.492 ha.
  3. Sebaran terbanyak LP2B di Kecamatan Sragi, Kesesi, dan Bojong.
Tags :
Kategori :

Terkait