Selain dua gol dari open play, Timnas Indonesia U-20 memanfaatkan skema bola mati dengan sangat efektif.
Gol ketiga datang dari situasi tendangan bebas, di mana Tony Firmansyah memanfaatkan bola yang datang di area kotak penalti.
Skema bola mati memang sering menjadi senjata andalan Timnas Indonesia U-20, terutama dalam mencetak gol dari tendangan bebas dan sepak pojok.
Gol keempat, yang dicetak oleh Jens Raven, berawal dari sepak pojok. Bola yang biasanya disambut oleh Kadek Arel justru jatuh di kaki Aditya Warman, yang kemudian memberikan assist kepada Jens untuk menambah keunggulan Indonesia.
BACA JUGA:Momen Kocak Maarten Paes Belajar Bahasa Indonesia, Sandy Walsh yang Jadi Guru
BACA JUGA:Sandy Walsh Pemain Penting Bagi Timnas Indonesia, Kenapa?
Maladewa U-20 Tertekan
Sepanjang pertandingan, Timnas Indonesia U-20 terus menjaga dominasi atas Maladewa U-20, sehingga memaksa lawan untuk lebih banyak bertahan.
Maladewa hanya mampu mengancam melalui serangan balik cepat dan situasi bola mati.
Meskipun mereka berhasil melepaskan tiga tembakan tepat sasaran, namun kiper Indonesia, Ikram Alghifari, tampil gemilang dan berhasil menggagalkan setiap peluang yang datang ke arahnya.
Kemenangan Meyakinkan
Dengan kemenangan tersebut, Timnas Indonesia U-20 membuktikan kualitas dan kesiapan mereka menghadapi turnamen ke depan.
BACA JUGA:Fix! PSSI dan KNVB Kerja Sama bangun Sepak Bola, Seperti Apa?
BACA JUGA:Striker Grade A Ini Penuhi Panggilan Shin Tae-yong dan erick Thohir untuk Perkuat Timnas Indonesia
Dominasinya di lapangan, dikombinasikan dengan permainan agresif dan efektif, menjadi kunci utama kemenangan melawan Maladewa U-20.
Dengan kemenangan yang meyakinkan ini, Timnas Indonesia U-20 menunjukkan potensi besar dalam persiapan mereka menuju turnamen berikutnya.