Komisi II DPRD Kabupaten Pekalongan melakukan kunjungan kerja ke BKD Kota Salatiga dalam rangka sharing terkait pengelolaan PAD di salatiga seperti apa biar lebih tau dan jelas saat terjadi pandemi covid seperti ini.
Sekretaris Komisi II DPRD Kabupaten Prkalongan Saeful Bakhri mengatakan bahwa kunjungan tersebut untuk study banding tentang pengelolaan PAD di daerah lain selama terjadi pandemi dan pemberlakuan new normal serta pendisiplinan protokol kesehatan.
"Ternyata PAD di Kota Salatiga pun mengalami penurunan drastis sekali, sama seperti di Kabupaten Pekalongan," ujarnya.
Penurunan PAD ini terjadi di semua sektor, mulai dari ekonomi, kesehatan baik itu puskesmas dan rumah sakit, UMKM, Pariwisata, Parkir, dll.
"Mayoritas ada penurunan di semua sektor sehingga target tidak tercapai," ucapnya.
Komisi II juga menanyakan langkah apa yang ditempuh oleh BKD Salatiga untuk peningkatan PAD.
"Mereke menjawab dengan berusaha semaksimal mungkin agar PAD meningkat mendekati target," Pungkasnya.
Hal itu juga dilakukan juga oleh BPKD Kabupaten Pekalongan untuk meningkatkan PAD walaupun tidak sesuai target, minimal PAD diatas 50 persen.
"Maksudnya penurunan PAD jangan sampai drastis sekali, mininal sampai akhir tahun ini bisa diatas 50% karena saat ini baru 30 an persen," Tukasnya.
Saran dari Komisi 2 sendiri agar dinas terkait dalam hal ini BPKD Kab Pekalongan untuk terus bergerak dan dipacu untuk meningkat PAD demibpembangunan, kebutuhan dan menggerakkan roda perekonomian.
"Harus digenjot terus untuk meningkatkan PAD walaupun masih dalam pandemi COVID-19 tetapi tetap mengedepankan ptotokol kesehatan. Kesehatan dijaga, ekonomi juga berjalan," tandasnya.