Rotasi Pemain dan Eksperimen Shin Tae-yong
Salah satu penyebab utama kekalahan ini adalah rotasi yang dilakukan oleh coach Shin Tae-yong.
BACA JUGA:Bedah Taktik China: Long Pass dan Duel! Timnas Indonesia Harus Kuat di Tengah untuk Raih 3 Poin
Beberapa keputusan yang diambil pelatih berusia 53 tahun itu dipertanyakan, seperti memainkan Asnawi Mangkualam dan Shayne Pattynama sejak awal laga, yang akhirnya berdampak pada kurang maksimalnya permainan tim.
Kesalahan-kesalahan individu yang muncul dimanfaatkan dengan baik oleh China. Di babak kedua, permainan Indonesia mulai membaik, tetapi terlambat untuk menghindari kekalahan.
Keputusan Shin Tae-yong yang Sulit Ditebak
Shin Tae-yong memang dikenal sulit ditebak dalam menentukan starting line-up. Selain Asnawi dan Pattynama, Shin Tae-yong juga menurunkan Witan Sulaeman sebagai pemain depan, menggantikan starting eleven dan formasi yang sebelumnya tampil baik melawan Bahrain.
BACA JUGA:Formasi Ideal Timnas Indonesia usai Kevin Diks Gabung, Lini Belakang Semakin Kokoh
Hal tersebut memunculkan pertanyaan, mengapa formasi tersebut tidak dipertahankan? Salah satu absensi penting dalam laga ini adalah Jordi Amat, yang seharusnya bisa digantikan oleh Rizky Ridho.
Eliano Reijnders Dicoret
Keputusan paling mengejutkan datang dari dicoretnya Eliano Reijnders dari daftar pemain.
Eliano Reijnders yang sebelumnya diharapkan bisa menjadi andalan di lini belakang, lini tengah bahkan lini depan tidak dimainkan karena alasan yang belum jelas, apakah terkait cedera atau tidak sesuai dengan taktik.
BACA JUGA:Dramatis Sampai Akhir! Inilah Hitung-hitungan Timnas Indonesia Agar Lolos Piala Dunia 2026
Hal tersebut tentunya menjadi pertanyaan besar bagi para pendukung, dan harapannya, Eliano Reijnders bisa kembali memperkuat tim saat menghadapi Jepang dan Arab Saudi di pertandingan selanjutnya.
Kebutuhan akan Goalgetter
Kekalahan tersebut juga menyoroti kurangnya pemain yang bisa menjadi pencetak gol andal bagi Indonesia.