Keputusan wasit yang diperdebatkan memungkinkan Bahrain menyamakan kedudukan, meskipun Indonesia telah unggul.
Kini, Bahrain mencoba mengalihkan perhatian dari kontroversi tersebut dengan mengajukan pemindahan venue.
Regulasi FIFA sangat tegas dalam hal ini: pemindahan venue hanya bisa dilakukan jika terdapat keadaan darurat yang sangat luar biasa.
Tanpa alasan yang sah, permintaan Bahrain dianggap tidak berdasar. Oleh karena itu, seharusnya permintaan pemindahan venue harusnya tidak dikabulkan oleh pihak AFC.
BACA JUGA:Kabar Gembira Timnas! 3 Pemain Grade A Resmi Bergabung dengan Timnas Indonesia, Siapa Saja?
BACA JUGA:Shin Tae-yong Buka Suara Terkait Perubahan Starting Line Up Saat Melawan China, Ternyata…
BACA JUGA:Timnas Bahrain Menolak Bertanding di Indonesia, Apa Keputusan AFC?
Kekhawatiran muncul bahwa Bahrain berusaha memanfaatkan situasi ini untuk tampil sebagai korban, namun FIFA tetap memiliki otoritas tertinggi dalam menentukan kelanjutan pertandingan.
Dinamika politik dalam sepak bola internasional terlihat jelas dalam kasus ini, di mana pengaruh negara tertentu dapat memengaruhi keputusan di level tertinggi.
Jika Bahrain memilih untuk tidak hadir di Jakarta, maka mereka akan didiskualifikasi secara otomatis dengan kekalahan 3-0.
Sementara itu, Timnas Indonesia tetap teguh bahwa pertandingan harus berlangsung sesuai aturan yang berlaku.
BACA JUGA:Fix Dinaturalisasi, Inilah Kehebatan Kevin Diks yang Banyak Orang Belum Tahu
BACA JUGA:AFC Ketahuan Bohong! PSSI Bongkar Surat Protes Terhadap Wasit Ahmed Al Kaf, Ternyata…
Dengan semakin berkembangnya masalah ini, dunia sepak bola, terutama para pendukung Timnas Indonesia, berharap agar keadilan ditegakkan.