RADARPEKALONGAN.DISWAY.ID - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pekalongan menggelar Debat Publik di Hotel Patra Jasa Semarang. Adapun dalam debat publik Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Pekalongan, masing masing menyampaikan visi misi.
Debat Publik Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Pekalongan dihadiri oleh Pjs Bupati Pekalongan, Widi Hartanto, Sekda, Ketua DPRD, Komisioner KPU, Bawaslu, perwakilan Forkopimda. Selain itu juga seluruh anggota DPRD Kabupaten Pekalongan, Ketua Partai dan relawan.
Dalam acara yang dijadualkan mulai pukul 19.00 WIB, disiarkan secara live streaming dan stasiun televisi itu sempat mundur beberapa menit karena sempat terjadi gesekan antara relawan Pasangan Calon nomor 01, Fadia Arafiq - Sukirman dan nomor urut 02, Riswadi- Mohammad Amin.
Namun dengan pengamanan ketat aparat kepolisian, peristiwa bisa diredam. Acara yang sempat mundur hampir 30 menit itu akhirnya bisa dimulai diawali oleh penyampaian Visi Misi Pasangan Calon.
Penyampaian visi misi Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Pekalongan sesuai undian di lokasi diawali oleh Paslon Nomor Urut 02, Riswadi - Amin dengan visi Membangun Masyarakat, Adil Makmur,Lestari dan Berkeadaban. Setelah batas waktu 10 yang disediakan oleh moderator, dilanjutkan paparan Paslon nomor urut 01, Fadia - Sukirman dengan Visi Kabupaten Pekalongan yang Maju, Adil dan Sejahtera.
Ketua KPU Kabupaten Pekalongan, Lailatul Ihza menyampaikan bahwa jalannya Debat Paslon Bupati dan Wakil Bupati Pekalongan berlangsung cukup dinamis, lancar kondusif sehingga berjalan sesuai dengan rencana yang dilaksanakan. Adapun debat diawali dengan penyampaian visi misi pasangan calon supaya diketahui oleh masyarakat Kabupaten Pekalongan.
Dari acara tersebut, evaluasi tempat yang harus pikirkan lebih baik. Kemudian evaluasi pengurangan pendukung untuk kondusifitas, padahal sebelumnya sudah ada pengurangan.
"Harapannya ketika ada pengurangan dari 50 menjadi 25 akan lebih kondusif dan ternyata masih. Mungkin lebih baik seperti Covid cukup empat pendukung saja dan lokasi harus benar benar steril," katanya.
Ditambahkan mengenai closing statement seperti debat di tempat lain, Ketua KPU mengatakan Closing Statement memang sudah di desain. Adapun untuk desain debat sudah ada tim perumus dan diusulan tim perumus ditutup oleh moderator dan ketika kita menawarkan itu sebenarnya sudah dipaparkan.
Kemudian masing masing LO kita undang untuk dipaparkan sampai dengan rundown menit ke menit disampaikan juga. Cuma mereka melihat yang lain ada kemudian berpikirnya sama padahal itu sudah ada kesepakatan untuk penutup ini dari moderator.
"Itu sebelumnya sudah disepakati dan data masih ada bahwa kami tidak melenceng dari rencana," imbuhnya.
Calon Bupati Pekalongan Riswadi mengatakan bahwa sebelum debat dirinya sudah hadir terlebih dahulu bisa dibuktikan dengan daftar hadir. Ia menyampaikan bahwa KPU kurang profesional sebagai fungsi dan tugasnya.
Sebagai Paslon tunduk dan taat pada aturan dihadiri maksimal 25 orang ber id card, namun demikian diluar kubu sebelah banyak orang dengan menginap dari kemarin.
"Kami terlambat beberapa menit karena anak dari Pak Amin ini terpukul. Kami calon pemimpin yang bertindak profesional untuk menyuguhkan kepada rakyat agar demokrasi ini jalan sebab perbedaan pendapat bukan berarti penghalang. Karena didalam demokrasi perbedaan itu second opini bukan permusuhan. Harapan kami politik itu menjadi jalan berlomba lomba dalam kebaikan namun demikian selalu ada kejadian kejadian insidentil yang kami lihat kurang profesional," terangnya.
Ketua Tim Pemenangan Paslon no 1, Fadia - Sukirman, Asip Kholbihi menyampaikan apresiasi debat berjalan dengan baik. Diakui, Pasangan Fadia- Sukirman lebih menguasai karena sudah berpengalaman karena pengalaman guru terbaik.