Radarpekalongan.co.id– Dalam upaya mewujudkan pemerintah Indonesia menuju swasembada gula di tahun 2028. PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) memberikan fasilitas kepada generasi muda untuk bergabung dalam Program Inkubator Agripreneur Tebu. Sosialisasi dan talkshow program yang bertajuk menggapai swasembada gula dengan meningkatkan produksi melalui pengembangan Agripreneur Tebu ini pun berlangsung meriah di Hotel Aston Pekalongan, Kamis (14/11/2024).
BACA JUGA:PT Bhimasena Power Indonesia (BPI) Raih Penghargaan dari Pemkab Batang atas Kepatuhan LKPM 2024
Direktur Utama PT Sinergi Gula Nusantara, Mahmudi, mengatakan bahwa program ini merupakan salah satu tindaklanjut dari Perpres Nomor 40 Tahun 2023 tentang Percepatan Swasembada gula konsumsi tahun 2028, Swasembada Gula Nasional tahun 2030 serta Penyediaan bioethanol sebagai bahan bakar nabati (biofuel).
"Kita megajak generasi millenial dan gen Z untuk bersama dalam program Inkubator Agripreneur tebu. Kita harapkan mereka nanti menjadi bagian dari solusi untuk memanggil generasi muda lain untuk menerapkan teknologi dan digitalisasi dalam bentuk mini estate yang kita lakukan pilot project pertama di Kota Pekalongan," ujar dia.
BACA JUGA:Kakanwil Kemenkumham Jateng Ambil Sumpah Seorang WNI Naturalisasi asal Prancis
BACA JUGA:Kafilah Kabupaten Pekalongan Bawa 5 Piala di Lomba MAPSI Provinsi Jawa Tengah 2024
Usai Kota Pekalongan, nantinya Program Inkubator Agripreneur tebu ini juga akan berlanjut di Kota Kediri dan Kota lainya.
Inisiasi program dari anak perusahaan Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) yang bergerak di bidang komoditas gula dan didukung Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian Republik Indonesia ini menjadi solusi untuk link and match antara isu produktivitas dan peran generasi muda dalam sektor pertanian.
Program ini juga dirancang untuk melatih dan mendampingi petani muda yang berminat menjadi agripreneur profesional yang mampu mengelola perkebunan tebu secara modern, produktif dan berkelanjutan.
BACA JUGA:Kodim dan Pemkot Pekalongan Panen Perdana Padi Biosalin di Lahan Eks Rob
"Mereka cukup datang dengan semangat. Bersama dengan Petrokimia Gresik dalam penyediaan masa Prodinya dan juga berbankan dari akses pendanaan. Kita juga siapkan biaya hidup selama nanti panen," jelas dia.
Lebih lanjut dijelaskan, program ini pun disambut dengan antusiasme tinggi oleh generasi muda, tercatat sebanyak 1.110 pendaftar dari berbagai wilayah dalam tiga hari pertama.
BACA JUGA:Wamentan akan Undang Petani Milenial Viral Ciptakan Teknologi Siram Sawah Pakai AI
Proses seleksi ketat dilakukan meliputi tahapan bootcamp, pelatihan lapangan, pendampingan ahli, inkubasi usaha, serta pendanaan dan kemitraan. "Mereka akan kita bootcamp dulu bersama LPP dan P3GI. Untuk menguatkan mereka pada saat terjun dilapangan dengan teknologi yang ada," imbuhnya.
Para peserta akan mendapatkan berbagai pelatihan teknis, dukungan bisnis serta pendampingan dari ahli. Dengan desain ini diharap kan program dapat memperkuat kapasitas para peserta dalam membangun usaha tani yang berdampak positif pada sektor pertanian Indonesia.