Minat ini tumbuh seiring dengan kesempatan bertemu banyak orang, dari berbagai kalangan, termasuk para tokoh masyarakat dan ulama setempat. Pengalaman tersebut menjadi bekal berharga yang membuatnya tidak pernah merasa minder, bahkan saat berhadapan dengan para pejabat tinggi.
Bermimpi menjadi polisi, Ridwan sempat aktif dalam Pramuka Bhayangkara, berharap bisa meniti karier di kepolisian. Namun, tinggi badan yang tak kunjung bertambah membuatnya harus mengubur impian tersebut. “Ternyata tingginya gak naik-naik, akhirnya tamatlah gak jadi polisi,” katanya dengan nada bercanda namun penuh keteguhan.
Kendati demikian, semangatnya untuk terus belajar dan berkembang tidak pernah padam. Latar belakang keluarga yang sederhana tidak menghalangi langkah Ridwan untuk menuntut ilmu. Setelah menyelesaikan pendidikan di madrasah, ia melanjutkan kuliah di Yogyakarta dengan harapan bisa masuk UGM. “Tapi saya gak ketrima, saya gak sadar diri kalau SMA-nya itu mohon maaf, gak kelihatan lah, wong madrasah,” ujarnya.
Akhirnya, ia memilih Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) di Semarang. Di sana, Ridwan harus berjuang keras untuk bisa bertahan hidup dan membiayai kuliahnya.
“Saya mendirikan kantin di kampus untuk menghidupi diri dan bisa berkuliah. Nama kantinnya alussinu, saya balik saja dari nama kampus. Bisa di cek itu masih ada,” kenangnya.
Kehidupan di Semarang juga membuka jalan baginya untuk memperluas jaringan, salah satunya dengan tokoh penting seperti Hendrar Prihadi, yang saat itu menjabat sebagai Ketua FKPPI.
Karier politik Ridwan mulai terlihat pada tahun 2009 ketika ia mencalonkan diri sebagai anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah dari Dapil 10. Meski belum berhasil, ia tetap gigih dan terus mencoba. “Saya urutan ketiga, kebetulan tidak ada yang uzur, jadi tidak bisa naik,” jelasnya.
Keberhasilan akhirnya datang pada Pemilu 2019, di mana ia berhasil menempati posisi kedua di Dapil 13 Jateng dan dilantik sebagai Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Batang.
Memimpin DPC PDI Perjuangan Batang bukanlah tugas yang mudah. Ridwan harus berhadapan dengan dinamika politik lokal yang kompleks, termasuk tantangan dari partai lain. Namun, dengan dukungan penuh dari keluarga dan kepercayaan diri yang telah terasah sejak muda, ia siap menghadapi Pilkada 2024 bersama Fauzi Fallas.