2019, 19 ODHA Meninggal

Rabu 11-12-2019,10:25 WIB

SCREENING - Screening HIV AIDS yang dilakukan Dinkes bersama Forum Komunikasi Peduli Batang di saat peringatan Hari HIV/AIDS, belum lama ini.

BATANG - Temuan kasus HIV/AIDS di Kabupaten Batang masih saja mengkhawatirkan. Tahun ini, hingga Bulan September tercatat ada 19 Orang Dengan HIV AIDS (ODHA) di Batang meninggal dunia.

Dinkes Batang mencatat temuan data ODHA per Oktober 2019 mengalami peningkatan. Tahun ini tercatat ada 98 kasus HIV/AIDS di Batang. Jumlah ini meningkat dari tahun 2018 lalu di mana ditemukan 88 kasus.

"Tahun 2019 ini per September ada 19 ODHA yang meninggal dunia. Beberapa di antaranya memang terlambat dalam pengobatan. Dan ada beberapa di antaranya yang mangkir dalam pengobatan sehingga akhirnya menyebabkan kematian karena daya imunitasnya semakin menurun," ujar Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Batang, Yuli Suryandaru, Selasa (10/12).

Dijelaskan, beberapa ODHA memang dikatakannya mangkir dalam menjalani pengobatan lantaran beberapa alasan. Seperti jauhnya akses ODHA ke sarana faskes yang menyediakan obat, berpindahnya ODHA tersebut ke lain daerah, dan terakhir lantaran memang ODHA tersebut tidak ada niatan untuk berobat.

"Padahal jika berobat secara rutin bisa meningkatkan kualitas hidup ODHA itu sendiri. Dan juga bisa mengurangi penularan penyakit melalui cairan tubuh jika rutin mengkonsumsi obat. Obat pun bisa didapatkan secara gratis di pusat kesehatan Perawatan Dukungan Pengobatan (PDP) yang bisa memberikan obat untuk HIV AIDS," jelas Yuli.

Yuli membenarkan memang di tahun sebelumnya hanya ada beberapa PDP yang bisa melayani pengobatan HIV/AIDS. Seperti RSUD Batang, RS QIM, Puskesmas Subah dan Bandar I. Namun untuk tahun ke depan layanan PDP ini akan aktif di beberapa puskesmas lainnya, seperti Puskesmas Wonotunggal, Gringsing 2, RSUD Limpung dan lainnya.

Pihaknya juga dibantu beberapa LSM dan komunitas saat ini berusaha memaksimalkan screening HIV/AIDS. Screening HIV AIDS sendiri biasanya dilakukan di sasaran kunci dan utama. Seperti kepada Wanita Pekerja Seks (WPS), Lesbian Gay Biseksual dan Transgender (LGBT), penderita Infeksi Menular Seksual (IMS), Penderita Hamil, TBC, dan Warga Binaan Pemasyarakatan.

"Beberapa waktu lalu saat peringatan Hari HIV AIDS kami bersama KPA dan FKPB juga menggelar serangkaian acara di Tenggulang Harjo. Di sana juga kami lakukan screening. Kami harap ke depannya, masyarakat yang sudah terinfeksi untuk bisa rutin berobat, sehingga angka kematian pada ODHA bisa berkurang dan bisa mengurangi penularan virus," harapnya. (nov)

Tags :
Kategori :

Terkait