Taufik berharap, dengan masuknya Yayasan Kehati ke Kabupaten Pekalongan bisa mendorong lembaga lain, baik swasta, NGO dalam dan luar negeri, ikut berpartisipasi dalam kegiatan penanaman mangrove di Wonokerto dan sekitarnya.
Sementara itu, Ketua KPW, Rosulin, menekankan pentingnya mengembalikan ekosistem pesisir atau mangrove di tengah-tengah pesisir Wonokerto. Ia mengatakan, ada sekitar 1000 hektare tambak yang hampir musnah karena dampak rob.
Harapanya, dengan kegiatan penanaman mangrove ini akan mengembalikan ekosistem mangrove di pesisir Kabupaten Pekalongan.
"Target kami dalam lima tahun ke depan dapat merehabilitasi 100 hektare kawasan pesisir Wonokerto," kata dia.
Menurutnya, kegiatan rehabilitasi sebagian kawasan pesisir Wonokerto dengan penanaman mangrove yang sudah terdegradasi menjadi salah satu solusi mengatasi rob, selain permasalahan utama penyebab rob juga harus diselesaikan.
"Kegiatan ini juga menjadi kegiatan awal untuk menyelamatkan hilangnya sebagian pesisir Wonokerto akibat dampak rob. Kegiatan ini juga diharapkan dapat menimbulkan perekonomian baru bagi masyarakat," kata dia.