KOTA - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menilai bahwa pelaksanaan tugas prajurit TNI, Polri, dan Satgas Covid-19 dalam pengendalian penyebaran Covid-19 di wilayah Kota dan Kabupaten Pekalongan berhasil.
Keberhasilan tersebut menurut Panglima TNI ditunjukkan beberapa indikator. Antara lain angka kasus aktif di wilayah Kota Pekalongan adalah 81 orang. Selain itu BOR (Bed Occupancy Rate atau tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit) masih di bawah 40 persen.
Demikian disampaikan Panglima TNI didampingi Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dan Kepala BNPB Ganip Warsito, saat memimpin Apel Bersama TNI-Polri-Satgas Covid-19 dalam rangka penguatan pelaksanaan vaksinasi dan penerapan protokol kesehatan untuk pengendalian Covid-19 di Kota Pekalongan dan Kabupaten Pekalongan, bertempat di Lapangan Mataram, Kota Pekalongan, Minggu (6/6/2021) sore.
Apel dilaksanakan usai Panglima TNI, Kapolri, dan Kepala BNPB menerima paparan tentang perkembangan situasi kasus Covid-19 di Kota Pekalongan oleh Wali Kota di Ruang Amarta Setda Kota Pekalongan.
"Kota Pekalongan juga membuktikan bahwa pelaksanaan PPKM berskala mikro dengan berbasis RT/RW yang masuk zona merah (ada) 1 yaitu adanya klaster SMA 4 namun bisa terkendali. Zona oranye ada 3, zona kuning 63, dan zona hijau 1.615," ungkap Panglima TNI.
Hal itu menurut Marsekal Hadi membuktikan bahwa TNI-Polri bersama Satgas Covid-19 di Pekalongan telah bekerja dengan baik, dengan melaksanakan tugas secara maksimal sesuai fungsinya di posko PPKM Mikro, yang bisa menyajikan data dengan baik kepada pimpinan, yang dipimpin oleh Kadinkes dan dilaporkan secara berjenjang kepada Wali Kota atau Bupati.
Baik itu terkait penyajian data kasus positif, proses penelusuran kontak erat, serta tes swab Antigen dan PCR di tingkat RT/RW. Selain itu mampu menyajikan data terkait tingkat kesembuhan, tingkat kematian, dan kondisi BOR yang ada di wilayah masing-masing, baik itu BOR ICU maupun BOR Isolasi.
"Semuanya disajikan dengan baik antara lapangan dengan kantor, mulai dari hulu sampai hilir sama sehingga kondisi Kota Pekalongan seperti yang kita lihat," bebernya.
Harus Tetap Laksanakan Prokes
Namun demikian, Panglima TNI mengingatkan agar kondisi dan situasi yang sudah baik itu turun karena kelengahan kita semua. "PPKM skala mikro sudah kita laksanakan dengan baik. Satu lagi, apabila prokes (protokol kesehatan) bisa dilaksanakan di Kota Pekalongan dan Kabupaten Pekalongan dengan baik, saya yakin angka positif Covid turun," pesannya.
Prokes dimaksud, imbuh Panglima, terutama dalam hal penggunaan masker. Dia mengingatkan meskipun kita sudah divaksin namun kita harus tetap menggunakan masker karena penularan Covid-19 kemungkinan masih bisa terjadi.
"Dengan menggunakan masker maka kita menyayangi anak kita, istri atau suami kita, tetangga kita. Saya menggunakan masker adalah dalam rangka melindungi mereka, melindungi keluarga saya. Termasuk mereka yang menggunakan masker adalah melindungi saya. Sehingga menggunakan masker, saya melindungi saudara, dan saudara melindungi saya sehingga tidak terjangkit Covid-19," tegas Panglima.
Pada kesempatan apel tersebut, Panglima TNI meminta seluruh petugas yang terlibat benar-benar melaksanakan tugas penegakan protokol kesehatan bagi masyarakat Kota Pekalongan dan Kabupaten Pekalongan.
Dia juga berpesan agar dalam pelaksanaan tugas penegakan prokes itu jangan menyebabkan masyarakat hanya dijadikan sebagai objek. Tetapi masyarakat harus menjadi objek, sehingga mereka memiliki kesadaran tinggi, ada petugas ataupun tidak ada petugas, tetap menggunakan masker.
"Mari kita sama-sama melaksanakan tugas negara, tugas mulia ini dengan sebaik-baiknya, mengajak seluruh masyarakat untuk patuh terhadap prokes karena untuk menyelamatkan umat manusia, menyelamatkan rakyat Pekalongan supaya terhindar dari bahaya Covid-19," pungkas Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. (way)