2020, Terjadi 62 Banjir 24 Tanah Longsor dan 7 Puting Beliung

Senin 09-11-2020,15:00 WIB

*Selama Januari-November

*Perlu Keaspadaan dan Kesiapsiagaan

KENDAL - Data kebencanaan pada tahun 2020 sejak bulan Januari hingga 4 November 2020 ada sebanyak 62 kejadian banjir, 24 kejadian tanah longsor, dan 7 kejadian angin kencang atau puting beliung. Bencana terjadi di beberapa wilayah kecamatan yang ada di Kabupaten Kendal.

"Memasuki musim penghujan, kewaspadaan dan kesiagaan perlu untuk dikedepankan. Utamanya dalam menghadapi munculnya potensi kebencanaan, ini sangat penting demi menghindari jatuhnya korban jiwa atau kerusakan yang menimbulkan kerugian harta dan benda." kata Moh Toha Sekretaris Daerah Kendal saat Apel Siaga Bencana di Alun-alun Kendal, Jumat (06/11/2020).

Moh Toha mengimbau kepada semua pihak dan masyarakat Kendal agar selalu menerapkan prinsip kesiapsiagaan dan meningkatkan kesadaran mitigasi bencana. Kemudian dapat mengantisipasi sejak dini terjadinya bencana alam, terutama melakukan pengecekan diwilayah yang berpotensi bencana alam.

"Seperti banjir dan longsor, dengan membersihkan saluran air, mengecek wilayah yang berpotensi longsor dan lainnya yang menimbulkan bencana," ungkapnya.

Moh Toha menjelaskan, kejadian bencana alam bisa terjadi kapanpun dan dimanapun, tidak ada yang tahu kapan akan terjadi. Maka perlu antisipasi lebih awal, karena dapat mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat kapan saja dan dimana saja untuk segera ditangani.

"Kenyataan ini mendorong kita semua untuk mempersiapkan diri, keluarga dan seluruh warga Kendal," terangnya.

Menurut Moh Toha penanggulangan bencana merupakan tanggung jawab kita bersama. Masyarakat harus diikut sertakan didalam proses penanggulangan bencana alam. Untuk itu, perlu membangun kesadaran bersama dalam upaya meningkatkan kemandirian dan keswadayaan masyarakat. Siaga Bencana harus menjadi budaya, dan semua harus selalu siap-siaga dimanapun dan kapanpun. Semua OPD, stakeholder dan seluruh warga harus meningkatkan kewaspadaan sedini mungkin dan antisipasi lebih awal, dengan melakukan koordinasi antar instansi, serta mempersiapkan personil maupun peralatan yang diperlukan.

"Jika terjadi bencana alam, lakukan upaya penyelamatan dan evakuasi korban dengan cepat dan tepat, serta mitigasi bencana baik pada saat pra bencana, tanggap darurat (saat bencana) dan pasca bencana," tandasnya.

Kepala BPBD Kendal Sigit Sulistyo mengatakan daerah yang rawan longsor berada di eks kawedenan Sukorejo dan Boja sementara rawan banjir ada di wilayah bawah. (lid)

Tags :
Kategori :

Terkait