*Tahun Ini Pemkab Targetkan Penurunan 3,5%
KENDAL - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kendal menargetkan bisa menurunkan angka stunting minimal 3,5 persen di tahun 2022. Hal itu dapat dilakukan jika semua stakeholder bekerja maksimal.
"Saya yakin kasus stunting bisa cepat turun, apalagi didukung dengan anggaran yang besar. Untuk 2022 mencapai Rp 20 miliar dari APBD dan dari APBN 6,8 miliar," kata Wakil Bupati Kendal, Windu Suko Basuki, selaku Ketua Satgas Stunting Kabupaten Kendal, saat Rembug Stunting di Pendopo Tumenggung Bahurekso, Rabu (20/7/2022).
Basuki mengungkapkan, jumlah kasus stunting pada tahun 2020 sebesar 4,1 ribu anak atau 8 persen, dan naik pada tahun 2021 menjadi 7,8 ribu anak atau 13 persen. Kenaikan kasus tersebut menurutnya harus menjadi evaluasi, agar di tahun 2022 ini bisa turun minimal 3,5 persen. Oleh karena itu, semua stakeholder agar bekerja dengan maksimal.
"Sebagai evaluasi, harapannya seluruh stakeholder dari tingkat desa atau tingkat dusun hingga kabupaten ini benar-benar terus bekerja secara maksimal," ungkapnya.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal, Parno mengatakan, langkah yang dilakukan untuk percepatan penurunan angka stunting di antaranya di tahun 2022 ini melakukan pengadaan alat timbang bayi untuk seluruh posyandu. Selain itu akan memberikan makanan tambahan untuk balita di seluruh posyandu di Kabupaten Kendal. Jumlah posyandu di Kabupaten sebanyak 1.400 posyandu. Makanan tambahan juga akan diberikan kepada remaja putri.
"Seluruh Posyandu harus punya alat ukur bayi. Tahun 2022 ini, kami akan mengadakan alat ukur bayi. Juga ada pemberian makanan tambahan kepada semua posyandu dan juga kepada anak-anak remaja putri sebagai tambahan makanan," katanya.
Menurut Parno, semua harus bergerak mulai tingkat kabupaten, kecamatan, hingga tingkat desa dan kelurahan untuk melakukan percepatan penurunan angka stunting. (lid)