KESESI - Pandemi Covid-19 telah berdampak pada tersendatnya program pembangunan infrastruktur fisik di desa-desa, karena sebagian dana desa (DD) direalokasikan untuk penanggulangan corona. Tetapi beruntung bagi Desa Pantirejo, Kecamatan Kesesi, yang tahun ini banyak terbantu dengan realisasi program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD).
Sebagai gantinya, Pemerintah Desa (Pemdes) Pantirejo telah merencanakan anggaran DD di tahun 2021 nant untuk kegiatan pengaspalan jalan utama. Tak sekadar pekerjaan hot mix biasa, pengaspalan itu nantinya akan menggunakan material aspal dengan kualitas tinggi.
Demikian diungkapkan Kepala Desa Pantirejo, Kecamatan Kesesi, Hamka Nurul Huda, kepada Radar, baru-baru ini di kantornya. Dijelaskan Hamka, dengan adanya proyek TMMD maka desanya boleh dibilang selangkah lebih maju, seperti akses jalan penghubung desa yang dapat dirasakan oleh masyarakat desa sekitar, termasuk petani yang sangat terbantu dengan adanya beberapa program pembangunan di desanya.
"Alhamdulillah, kami sangat bersyukur atas limpahan rejeki dari program TMMD di Pantirejo, sehingga program dana desa dapat diguanakan untuk pembangunan yang lainnya," ungkap pria yang selalu memakai kopiah hitam ini.
Hamka menegaskan, untuk memberikan layanan pembangunan di desanya, program DD sekira Rp 800 juta di tahun delepan (2021) akan diprioritaskan untuk kegiatan pengaspalan jalan dengan kualitas tinggi. Harapannya, daya tahan dan usia aspal di desanya akan lebih baik, mengingat struktur tanah yang cukup labil. "Saya ingin pengaspalan jalan utama desa seperti di jalan Pantura agar lebih bagus kualitasnya," ungkap Hamka.
Kades tiga periode ini mengungkapkan, kemajuan desanya tidak luput dari peran serta lembaga dan seluruh masyarakat desanya, yang kondusif, saling bahu membahu serta mengedepankan gotong-royong dalam segala bidang. "Alhamdulillah, selama ini sinergitas semua elemen di desa berjalan sangat baik, sehingga mendukung suksesnya pembangunan," pungkasnya. (jun)