Pemain muda Timnas sering menunjukkan reaksi emosional terhadap provokasi lawan, yang berujung pada kartu merah seperti yang dialami kapten Muhammad Ferrari.
2. Kesalahan Umpan
Kurangnya ketenangan membuat para pemain sering salah umpan. Beberapa peluang emas terbuang sia-sia karena pengambilan keputusan yang tidak tepat.
3. Visi Bermain Lemah
Para pemain terlihat kebingungan menentukan langkah berikutnya saat menguasai bola. Akibatnya, alur serangan sering terputus di tengah jalan.
BACA JUGA:Intip Kekuatan Filipina di Piala AFF 2024, Calon Lawan Timnas Indonesia yang Diperkuat Pemain Eropa
Cristian Gonzales dan Solusi untuk Lini Depan
Sebagai salah satu pencetak gol terbanyak dalam sejarah Liga Indonesia, Gonzales memiliki pengalaman yang sangat berharga.
Ia mengungkapkan keinginannya untuk menjadi pelatih striker Timnas Indonesia.
Dalam unggahannya di media sosial, Gonzales bahkan menyatakan siap bekerja sama dengan Ketua PSSI, Erick Thohir, untuk meningkatkan produktivitas lini depan.
Timnas sebenarnya telah memiliki asisten pelatih spesialis striker, Yeom Ki-Hun.
Namun, pengalaman Gonzales dapat menjadi tambahan penting bagi pengembangan talenta muda seperti Hokky Caraka dan Rafael Struick.
BACA JUGA:DIAM-DIAM DATANG! Pascal Struijk Siap Jalani Naturaliasi, Elkan Baggott Kembali ke Timnas Indonesia?
Pentingnya Evaluasi untuk Masa Depan Garuda