KOTA - Sebanyak 22 pasangan pengantin mengikuti Nikah Maulid di Gedung Kanzus Sholawat, dalam rangkaian Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tahun 1441 Hijriyah/2019 M, Jumat (29/11).
Dari 22 pasang itu, peserta tertua berusia 74 tahun, bernama Kasdani, dari Yosorejo, Kelurahan Kuripan Yosorejo, Kecamatan Pekalongan Selatan, Kota Pekalongan. Sedangkan peserta termuda adalah Noni Erfina, 21 tahun, dari Karangjompo, Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan.
Sebagian besar peserta nikah maulid ini sebelumnya telah melaksanakan akad nikah di KUA masing-masing. Sedangkan yang melaksanakan akad nikah di Kanzus Sholawat ada dua pasang.
Kepala Kantor Kemenag Kota Pekalongan, selaku Koordinator Panitia Nikah Maulid, Drs H Akhmad Mundakir MSi menuturkan, peserta sebagian besar berasal dari Kota Pekalongan dan Kabupaten Pekalongan. Namun ada pula yang berasal di luar wilayah Pekalongan.
Untuk peserta dari Kota Pekalongan berjumlah 16 pasang. Perinciannya dari wilayah KUA Kecamatan Pekalongan Selatan ada 5 pasang, KUA Kecamatan Pekalongan Selatan ada 3 pasang, KUA Kecamatan Pekalongan Timur ada 4 pasang, dan dari KUA Kecamatan Pekalongan Barat ada 4 pasang.
Kemudian, peserta dari Kabupaten Pekalongan ada 5 pasang. Perinciannya, dari KUA Kecamatan Tirto ada 4 pasang, dan 1 pasang dari KUA Kecamatan Wiradesa. Sedangkan 1 pasang lagi berasal dari wilayah KUA Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus.
*) Peningkatan Jumlah
Menurut Mundakir, jumlah peserta nikah maulid tahun ini mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. "Alhamdulillah, jumlah peserta di tahun ini mengalami peningkatan dari tahun lalu yang hanya 19 pasang," ungkapnya.
Dijelaskan pula bahwa nikah maulid ini merupakan agenda rutin yang digelar Kanzus Sholawat pimpinan Habib Luthfi, dalam rangkaian peringatan maulidurrasul. Nikah maulid ini juga sebagai upaya untuk membantu masyarakat kurang mampu khususnya kepada para pasangan pengantin yang karena sesuatu hal belum diresmikan secara negara, baik itu nikah siri dan sebagainya.
"Melalui kegiatan nikah maulid ini, kami berharap pasangan-pasangan ini senantiasa mengikuti ketentuan-ketentuan yang ada serta mampu mewujudkan keluarga yang sakinah, mawadah, warohmah, yang taat hukum, tertib dalam kehidupan bermasyarakat, serta melaksanakan tugas masing-masing sebagai suami dan istri secara sah agama maupun negara," jelasnya.
Wali Kota Pekalongan HM Saelany Machfudz yang turut hadir dalam acara ini, mengaku turut bahagia melihat moment sakral dan khas yang telah rutin digelar oleh Kanzus Sholawat dalam Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1441 Hijriyah.
Menurut Saelany, dengan adanya nikah maulid ini, masyarakat yang kurang mampu dapat terbantu untuk membangun hubungan pernikahan yang sah secara agama dan negara.
"Harapannya mereka bisa membina keluarga yang lebih baik, sakinah, mawadah, warohmah karena bisa lebih tenang, tentram sudah sah sebagai suami istri," harap Saelany.
Salah satu peserta nikah maulid asal Kelurahan Kuripan Yosorejo, Kecamatan Pekalongan Selatan, Kota Pekalongan, sekaligus sebagai peserta tertua, Kasdani (74), mengaku bersyukur dapat ikut serta dalam nikah maulid tahun ini. Sebelumnya, dia menuturkan telah mencari informasi terlebih dahulu tentang pendaftaran dan syarat nikah maulid Kanzus Sholawat. "Alhamdulillah Saya sangat bersyukur dan berterima kasih pernikahan ini bisa terlaksana," ujarnya.
Kasdani menambahkan bahwa pernikahan tersebut adalah yang kedua kali baginya, setelah istri pertamanya meninggal dunia. Dia pun kemudian memutuskan untuk menikahi Rohmah (46), yang baru ia kenal tiga bulan lalu.