37 SD Negeri Minim Murid

Rabu 27-07-2022,16:06 WIB

"Dulu PTP masih banyak anak-anak. Sekarang orang tua pindah tugas, anak-anaknya ikut pindah jadi tambah sedikit," imbuhnya.

37 SDN MINIM MURID

Kabid Dikdas Dinas Pendidikan Kabupaten Pekalongan Aji Suryo, mengatakan, sedikitnya ada 37 sekolah dasar negeri di Kabupaten Pekalongan minim murid. Sekolah ini tersebar di 10 kecamatan. Yakni, 1 SDN di Kecamatan Kandangserang, 1 SDN di Kecamatan Paninggaran, 9 SDN di Kecamatan Lebakbarang, dan 15 SDN di Kecamatan Petungkriyono. Selanjutnya 3 SDN di Kecamatan Doro, 3 SDN di Kecamatan Karanganyar, 2 SDN di Kecamatan Kajen, dan masing-masing 1 SDN di Kecamatan Wonopringgo, Tirto, dan Wonokerto.

Total murid dari kelas 1 sampai kelas 6 kurang dari 60 anak. SDN 04 Sidomulyo, misalnya, total hanya ada 30 murid. SDN Kasimpar hanya ada 23 murid. Sementara di SDN 01 Gutomo hanya ada 26 murid.

"Faktor yang dominan karena anak usia sekolah sedikit. Imbas suksesnya program KB," kata Aji Suryo.

Faktor lainnya, kecenderungan orang tua saat ini memondokan anaknya di ponpes atau menyekolahkan anaknya di sekolah swasta. Pandemi Covid-19 fenomena memondokan anak di ponpes memang luar biasa.

Dikatakan, pemberian dana BOS dulu minimal 60 anak. Berapa pun jumlahnya murid di sebuah sekolah, dana BOS diberi sejumlah 60 anak, walaupun jumlah siswanya di bawah 60 anak.

"Sekarang malah seadanya kan kasihan juga. Sesuai jumlah anak. Kami juga simalakama. Sesuai aturan, jika siswa kurang dari 60 harusnya diregruping atau ditutup. Namun dengan berbagai faktor seperti kondisi geografis anak-anak sekolahnya akan sulit karena jaraknya jauh dan medannya sulit. Jika ditutup anak-anak ndak sekolah akhirnya," tandasnya.

Diakuinya, sekolah minim murid tak hanya ada di wilayah pegunungan. Di perkotaan juga ada. "Wilayah pesisir dan perkotaan juga ada yang sepi muridnya. Misalnya SD Proto tahun kemarin kita tutup. Kalau itu penyebabnya karena banyak orang tua yang memasukkan anaknya ke madrasah ibtidaiyah.

SDN Bugangan juga diregrouping ke SD Karangdowo. Karena MI Bugangan luar biasa. Muridnya di atas 300," terang dia.

Meskipun sekolah swasta ditarik biaya, namun orang tua saat ini tidak eman-eman menyekolahkan anaknya di sekolah swasta yang berkualitas.

"Orang-orang sekarang memang sadar akan kualitas. Biasanya yang kuat di religiusnya. Ini tantangan juga, tapi kami tidak boleh putus asa. Kualitas guru terus ditingkatkan. Apalagi untuk implementasi kurikulum merdeka kami genjot juga, baik melalui KKG, MGMP, dan sebagainya," ungkapnya.

"Melalui kepala dinas baru, memang menjadi perhatian penuh termasuk dari pemda. Artinya jangan sampai sekolah negeri menjadi sekolah yang justru terpinggirkan," tandasnya. (had)

Tags :
Kategori :

Terkait