TALUN - Sebanyak 422 Kepala Keluarga (KK) dari 10 desa di Kecamatan Talun menerima pencairan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa (DD), Rabu (23/9/2020) kemarin. Bantuan tersebut masih terkait dengan dampak pandemi Covid-19.
Adapun 422 itu mencakup 10 KK di Desa Mesoyi, Jolotigo 38 penerima, Sengare 81 penerima, Karangasem 13 penerima, Talun 9 penerima, Banjarsari 21 penerima, Kalirejo 20 penerima, Batursari140 penerima, Donowangun 20 penerima, dan Desa Krompeng ada 70 KK. Kali ini pencairan dilakukan di satu titik, namun SOP nya tetap dipersiapkan secara matang sehingga berjalan lancar.
Diketahui, penerima BLT DD merupakan keluarga miskin yang bukan termasuk penerima Program Keluarga Harapan (PKH), tidak memperoleh Kartu Sembako, dan Kartu Prakerja.
Pendataan calon penerima BLT DD juga nempertimbangkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dari Kementerian Sosial. "Ketentuan mengenai mekanisme pendataan, penetapan data penerima manfaat, dan pelaksanaan pemberian BLT Desa dilakukan sesuai ketentuan Menteri Desa PDTT," kata Camat Talun, Supriyanto.
Dijelaskan, besaran BLT adalah Rp 600.000/bulan/ Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang diberikan selama 3 bulan, yaitu April hingga Juni 2020. BLT dianggarkan dalam APBDesa maksimal sebesar 35% dari Dana Desa atau lebih dengan persetujuan pemerintah kabupaten/kotamadya.
"Penyaluran Dana Desa juga dipermudah melalui penyederhanaan dokumen dan penyaluran yang diupayakan agar lebih cepat. Kepala Desa merupakan pihak yang bertanggung jawab atas penggunaan, penyaluran hingga pertanggungjawaban BLT Desa," terang Supriyanto.
BLT DD merupakan program prioritas yang harus dianggarkan oleh pemerintah desa. Jika pemerintah desa tidak menganggarkan BLT Dana Desa, mereka akan dikenakan sanksi mulai dari pemotongan sebesar 50% untuk penyaluran DD tahap berikutnya hingga penghentian penyaluran DD tahap III. (jun)