*Kasus Aktif Covid-19 Turun Drastis
KENDAL - Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Kendal menurun signifikan. Indikatornya hal itu dapat dilihat dari jumlah yang saat ini sedang menjalani perawatan baik secara isolasi mandiri maupun di rumah sakit. Sehingga kini yang terkonfirmasi positif Covid-19 ada sebanyak 520 orang. Padahal sebelumnya angkanya mencapai 700 yang terkonfirmasi positif Covid-19.
"Bahkan sebelumnya lagi kita ada di angka 1.000 lebih. Tapi bertahap mulai menurun-menurun sampai sekarang di angka 520 orang yang terkonfirmasi positif Copvid-19," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kendal, Ferinando RAD Bonay kepada Radar Pekalongan, Kamis (12/8/2021).
Ferinando mengungkapkan, penurunan kasus aktif juga dibarengi dengan tingkat kesembuhan pasien Covid-19 yang cukup baik. Ini menunjukan bahwa tingkat keterisian tempat tidur Bed Occupancy Rate (BOR) di rumah sakit-rumah sakit di Kabupaten Kendal telah menunjukkan angka di bawah 20 persen. Seperti di rumah sakit daerah yang dikelola Pemkab Kendal, dua hari lalu hanya ada sebanyak 10 orang.
"Jadi angkanya hanya belasan saja. Dari 70 sekian tempat tidur yang ada di rumah sakit trersebut. Bahkan di RSDC-19 Kendal hampir dua pekan ini tidak ada pasienya. Kalau kita melihat ini menunjukan bahwa kasus memang menurun. Faktor lainya bisa jadi sudah banyaknya masyarakat yang divaksin. Hampir 123.000 orang yang divaksin. Sudah cukup besar jumlah yang divaksin, yakni hampir 17 persen dari jumlah penduduk di Kendal," ungkapnya.
Terkait vaksinasi, Ferinando menyatakan, tidak ada kendala dalam pelaksanaannya di Kabupaten Kendal. Karena di bulan Agustus ini pasokan vaksin datang banyak, akan tetapi untuk jenis vaksin yang datang saat ini berbeda dengan jenis vaksin yang datang pada awal kali pelaksanaan vaksinasi.
"Sebelumnya kita dapat vaksin sinovac. Setelah kita mengajukan lagi dan datang vaksin atrazeneca dan ada moderna. Vaksin moderna kita dapat 2.800 dosis untuk tenaga kesehatan. Kemudian kita dapat info datang lewat jalur kepolisan kurang lebih 2100 vial moderna yang untuk masyarakat umum," ujarnya.
Menurut Ferinando bahwa pihaknya sudah melakukan rapat koordinasi dengan TNI dan Polri yang hasilnya vaksin moderna itu akan digunakan oleh masyarakat melalui puskesmas-puskesmas. Hal itu dilakukan untuk mempermudah pemantauan apabila nantinya ada kejadian ikutan (efek samping,red) selesai vaksin, seperti demam atau mual maka mudah dilakukan pemantauan oleh bidan desa.
"Ini beda jika sasaranya menyebar, kita akan sulit melakukan pemantauan sehingga dilaksanakan di puskesmas-puskesmas. Karena memang kita tak menutup informasi bahwa untuk vaksin astrazeneca dan moderna, kejadian ikutan paska dilakukan vaksinasi cukup tingi. Banyak orang yang demam, mual hingga pateng greges. Meski ada gejala itu nantinya tetap bisa beraktivitas," terangnya.
Ferinando menambahkan, selain untuk sasaran masyarakat umum, vaksin moderna juga akan diberikan kepada tenaga kesehatan (Nakes). Berdasarkan data Dinkes, banyaknya naskes yang akan diberikan vaksin moderna itu ada 2.700 orang. Pihaknya juga mulai melakukan pendistribusian vaksin moderna ke faskes-faskes yang melaksanakan penyuntikan untuk menyuntik karyawan/tenaga kesehatan yang ada di sana.
"Kita berikan arahan jangan sekaligus disuntik semua. Jadi suntiknya bertahap. Misal karyawanya 50 ya disuntik 20 duluan. Atau disuntik 14 dulu. Karena 1 vialnya isinya 14 dosis. kalau selama ini 1 vial isinya 10 dosis. Kita arahkan suntik 14 dulu. Sehingga kalau ada yang demam dan tidak bisa laksanakan tugas maka pelayanan di faskes tetap jalan," pungkasnya. (lid)