Program Desalinasi Gubernur Jawa Tengah Bakal Direplikasi 3 Provinsi

Selasa 18-03-2025,07:28 WIB
Reporter : Dony Widyo
Editor : Dony Widyo

SEMARANG - Program desalinasi yang diinisiasi oleh Gubernur Jawa Tengah, Ahmad luthfi bakal direplikasi oleh tiga pemerintah provinsi.

Sebab, program ini dinilai mampu menekan penggunaan air tanah,  sehingga bisa mencegah terjadinya penurunan permukaan tanah (land subsidence) di wilayah pesisir.

Desalinasi adalah proses menghilangkan kadar garam dari air (umumnya air yang digunakan air laut), sehingga air tersebut dapat dikomsumsi oleh makhluk hidup.

"Tiga provinsi lain ternyata juga kepingin. Tapi ini Jawa Tengah lebih dahulu yang akan kerja sama dengan kampus Undip," kata  Luthfi saat penandatanganan kerja sama antara Pemprov Jateng dengan 44 Perguruan Tinggi di Gedung Gradika Bhakti Praja Semarang, pada Senin 17 Maret 2025.

BACA JUGA:Kembangkan Potensi Desa, Ahmad Luthfi Libatkan Mahasiswa dari 44 Perguruan Tinggi

BACA JUGA:Jateng Siap Sambut Kedatangan Pemudik, Ahmad Luthfi Siapkan Langkah Cepat

Tiga provinsi yang akan memiliki program yang sama dengan Pemprov Jateng adalah Banten, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Barat.  

Untuk melaksanakan program ini, Pemprov Jateng menggandeng Universitas Diponegoro (Undip) Semarang. Hasil desalinasi diprioritaskan untuk masyarakat pesisir dan nelayan.

Rektor Undip Semarang, Suharnomo menyambut baik kebijakan Pemprov Jateng yang melibatkan perguruan tinggi dalam program-program penanganan berbagai masalah di wilayah tersebut. 

“Setiap kampus bisa masuk klaster-klaster tertentu yang menjadi kompetensinya masing-masing,” kata dia.

Ia mencontohkan,  kampus Undip punya teknologi mesin desalinasi yang mampu mengubah air payau menjadi air siap minum. Dengan teknologi itu, bisa dimanfaatkan untuk mengolah air permukaan yang memiliki kadar garam di kawasan pesisir, menjadi air  yang layak konsumsi, sehingga tidak ketagihan mengambil air tanah. 

 "Dari mesin desalinasi bisa digerakkan dan dijual kepada industri. Industri tidak perlu lagi mengambil air tanah. Di satu sisi yang air rob bisa jadi air minum," kata dia.

Sebab, mesin itu setidaknya bisa memproduksi 200 ribu liter air per harinya.  Rencananya, kata Suharnomo, pihaknya bakal meluncurkan pilot project program tersebut bersama Pemprov Jateng di Pekalongan pada akhir Maret 2025.

Ia berharap, Pemprov Jateng bisa memetakan wilayah-wilayah yang dirasa sangat butuh untuk mengatasi persoalan di pesisir. Di antaranya penurunan muka tanah, dan kebutuhan air bersih.

"Undip ingin bekerja sama mengatasi banyak masalah di Jateng, terutama di Pantura. Undip siap bareng-bareng membantu untuk masyarakat," kata dia

Kategori :