
PEKALONGAN, RADARPEKALONGAN.CO.ID- Sebanyak 250an peserta dari jenjang pendidikan SD dan SMP antuasias mengikuti kegiatan Ramadan Semangat Belajar (Ransel 9) yang diselenggarakan oleh Komunitas Guru Belajar Nusantara (KGBN) Chapter Pekalongan dan bekerja sama dengan Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Pekalongan.
Kegiatan ini menghadirkan berbagai kelas komunitas yang melibatkan siswa SD, SMP, guru serta orang tua untuk memperkaya pengalaman belajar selama Ramadhan. Turut hadir Plt Kepala Dindik Kota Pekalongan, Mabruri dan Kepala Bidang SD, Siti Nurul Izzah.
Pada kesempatan tersebut, Mabruri mengapresiasi langkah KGBN yang selama ini telah membantu kinerja Dindik Kota Pekalongan mulai dari branding sekolah, berkolaborasi menguji kompetensi 1000 guru, kelas berbagi untuk guru, dan pada Ramadhan kali ini kembali menggelar Ransel ke-9. Ia mengucapkan terimakasih atas sinergitas yang telah terjalin selama ini dan akan terus dibuka peluang kerja sama dengan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Pekalongan dan Dindik ke depannya.
"Saya selaku Ketua PGRI Kota Pekalongan juga siap berkolaborasi dan berkontribusi bersama. Kami senang dengan komunitas anak-anak muda yang selalu aktif dan kreatif menyelenggarakan event-event yang positif,"ucapnya.
Menurutnya, KGBN yang berisikan muda-mudi ini telah memiliki ide-ide, bahkan pandai mencari peluang, termasuk peluang anggaran donasi, salah satunya melalui kegiatan Ransel ke-9 ini, mereka bisa mencari donasi yang digunakan untuk memfasilitasi kegiatan yang memberikan manfaat ilmu sekaligus buka bersama gratis, doorprizes dan sebagainya.
"Sehingga, kami merasa terbantu. Oleh karena itu, di tahun depan kami ingin komunitas ini semakin hidup, makin banyak anggotanya dan makin banyak kegiatan yang diselenggarakan oleh KGBN,"terangnya.
Sementara itu, Ketua KGBN Chapter Pekalongan, Amin Maizun menjelaskan, kegiatan Ransel yang diprakarsai oleh KGBN ini dimaksudkan untuk menunjukkan keberpihakannya kepada dunia pendidikan, terutama di Bulan Ramadhan. Dimana, semula hanya akan diadakan dalam bentuk buka puasa bersama diperluas dengan kegiatan penanaman jiwa kepemimpinan kepada murid-murid agar menjadi pribadi yang lebih berani dan percaya diri.
"Terimakasih kepada narasumber dan para peserta Ransel ke-9 yang telah hadir dari komunitas-komunitas pegiat pendidikan lainnya yang sudah berkolaborasi. Semuanya terlibat dan sepakat bahwa, pendidikan itu tidak hanya tanggung jawab satu atau dua orang saja, melainkan tanggung jawab semua elemen masyarakat agar semuanya bisa berjalan berkesinambungan,"tutur Amin.
Pihaknya berharap, melalui kegiatan Ransel ini semua peserta bisa bahagia dan mendapatkan ilmu baru, teman baru dan konektivitas baru. Selain itu, KBGN juga memiliki event besar lagi yang akan digelar dua bulan ke depan yakni kegiatan Temu Pendidik Nusantara untuk mengasah kemampuan kompetensi guru di Kota Pekalongan.
"Semoga di acara ini semuanya berjalan baik dan lancar, serta pulang dalam kondisi yang bahagia. Semoga kegiatan positif ini bisa terus berlanjut,"katanya.
Ketua Kegiatan Ransel 9, Farro Durrotul Qorri'aina memaparkan, kegiatan ini sudah rutin dilakukan setiap tahunnya, dan tahun ini memasuki tahun ke-9 dilaksanakan yang dikonsep berdasarkan perkembangan kurikulum dan sistem pendidikan saat ini.
" Untuk peserta di kegiatan Ransel ini dapat memilih kelas sesuai minat mereka, seperti komunitas literasi Buka Buku, kelas menulis kreatif untuk siswa madrasah, serta kelas parenting Rangkul, yang mengajarkan pola asuh positif bagi orang tua dan pendidik. Selain itu, tersedia sesi khusus untuk guru, yang membahas penerapan kurikulum Deep Learning," terang Farro.
Adapun tujuan utamanya kegiatan ini adalah untuk memberikan pembelajaran yang berdampak langsung kepada murid. Dengan adanya event seperti ini, akan menjadi wadah silaturahmi dan kolaborasi, antara komunitas pendidikan, siswa dan orang tua.
"Alhamdulillah ada 230an peserta yang ikut program ini. Disini juga dilengkapi dengan kegiatan mewarnai gipsum bagi anak-anak TK dan SD, kelas trik sulap dan badut, serta permainan tradisional untuk melestarikan budaya lokal. Selain itu, siswa SMP juga berkesempatan memamerkan karya ilmiah, terkait inovasi kudapan sehat selama Ramadan,"pungkasnya. (Mal)