Menguji Efektivitas Tanggul: Lindungi 5.000 KK, Keringkan 267 Hektar Wilayah

Kamis 30-07-2020,15:00 WIB

"10 tahun lebih kami bergelut dengan banjir rob. Mulai 2011 banjir rob selalu menggenangi Bandengan setiap tahun. Kini kami merasakan Bandengan benar-benar kering. Warga merasa sangat lega dan bahagia. Mereka mulai bangkit, membenahi lingkungan, membenahi kediaman dan gencar melakukan penghijauan. Masyarakat juga sudah mulai aktif dalam berbagai kegiatan," tuturnya.

Salah satu bukti kecil Bandengan bangkit kembali yakni mulai aktifnya Kampung KB di wilayah RW VI yang sudah terbentuk beberapa tahun sebelumnya namun vakum berkegiatan karena rob yang tak berkesudahan. Sejak aktif kembali, Kampung KB Kelurahan Bandengan langsung menyabet berbagai juara dalam lomba tingkat kota pada tahun 2019 yakni juara 1 lomba Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS), juara 2 lomba Bina Keluarga Lansia, dan juara 3 Kampung KB terbaik tingkat kota.

Bahkan dikatakan Darwanto, warga Bandengan kini juga sudah lupa siklus banjir rob di Kota Pekalongan. Karena, terakhir warga merasakan rob menggenangi wilayahnya yakni pada akhir tahun 2018. Sejak awal 2019, saat konstruksi tanggul sudah terhubung seluruhnya, rob sudah tak lagi masuk ke Bandengan. Hanya saja, genangan banjir dari air hujan masih sesekali menggenang di beberapa titik.

"Karena saat itu pompa belum terpasang, baru tanggul yang sudah menutup seluruhnya. Baru pada akhir 2019, di sini kering total karena pompa sudah terpasang dna beroperasi. Sejak itu, di sini sudah tidak pernah lagi digenangi banjir rob," katanya.

Atas kondisi yang kini dinikmati warga Bandengan, dia mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu perjuangan masyarakat Bandengan. Juga kepada pemerintah yang telah mewujudkan tanggul penahan rob yag terbukti efektif menanggulangi bencana banjir rob.(nul)

Tags :
Kategori :

Terkait