9 Ribu Lebih Pemudik Telah Pulang ke Batang, Bupati Minta Desa Siapkan Lokasi Isolasi

Rabu 08-04-2020,08:51 WIB

Bupati Batang Wihaji menyerahkan bantuan masker dan handsanitzer kepada kepala Desa Keborang Kecatamatam Subah di Posko mudik desa setempat, Selasa (7/4/2020).

BATANG - Sekitar 9 ribu perantau dikabarkan telah mudik ke Kabupaten Batang. Jumlah tersebut hanya mereka yang mudik menggunakan angkutan umum dan terdata oleh petugas Posko penanganan Covid-19, sedangkan untuk yang menggunakan kendaraan pribadi tidak terdata.

Dengan kondisi tersebut, maka besar kemungkinan para pemudik yang telah kembali ke kampung halamannya di Batang jumlahnya bisa lebih banyak.

"Dengan semakin banyaknya warga yang mudik, saya minta semua desa yang ada di Batang meniru Desa Pacet yang mendirikan isolasi mandiri dengan menyiapka tempatnya, kalau urusan makan Pemkab siap bantu," ujar Bupati Batang, Wihaji, saat membagikan masker di Posko penanganan Covid-19 Desa Keborangan Kecamatan Subah, Selasa (7/4/2020).

Dengan kondisi yang ada, saat ini Pemkab Batang terus menggencarkan konsolidasi dengan pihak terkait sekaligus mengintruksikan ke desa - desa agat melokalisir pendatang. Hal itu diperlukan guna memudahkan pemetaan dan pemantauan terhadap warga berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP).

"Saat sekarang warga Batang yang berada di daerah zona merah boleh pulang ke Batang atau mudik, namun cacatatan karena ada keperluan penting dan mendesak. Selain itu, mereka juga harus lapor ke RT dan Desa agar dapat dilakukan pemeriksaan di Posko Covid-19 yang ada di desa," jelas Wihaji.

Bupati Wihaji menegaskan, saat ini dibutuhkan kesadaran dari warga Batang untuk bisa mematuhi anjuran pemerintah dan protokol kesehatan. Mengingat untuk saat ini saja sudah ada empat warga Batang yang hasil Rapid Tes nya positif Covid-19, bahkan tiga diantaranya dokter.

"Kalau kita tidak hati - hati kita repot, tiga dokter sudah positif corona hasil rapid test, maka saya minta kesadaran masyarakat patuhi anjuran pemerintah dan protokol kesehatan. Apalagi tenaga medis kita terbatas, begitu juga dengan sarprasnya," tegas Wihaji. (don/hmb)

Tags :
Kategori :

Terkait