Disway award
iklan banner Honda atas

Ribuan Pelanggan Perumda Sendang Kamulyan Batang Keluhkan Pasokan Air Bersih Sering Tak Mengalir

Ribuan Pelanggan Perumda Sendang Kamulyan Batang Keluhkan Pasokan Air Bersih Sering Tak Mengalir

Komisi II DPRD Batang dan jajaran Manajemen Perumda Sendang Kamulyan saat mengecek kondisi seputar mata air atau Tuk Bismo, belum lama ini m-Istimewa -

BATANG, RADARPEKALONGAN.CO.ID - Hampir dua bulan ini ribuan pelanggan air bersih Perusahaan Umum Daerah atau  Perumda Sedang Kamulyan mengeluhkan pasokan air yang tak mengalir, terutama pada pagi dan sore hari.

Akibatnya aktifitas wargapunenjadi terganggu, apalagi di wilayah Kecamatan Batang dan sebagian Kandeman banyak warga yang mengandalkan pasokan air bersih dari Perumda Sedang Kamulyan untuk kebutuhan sehari-hari.

Seperti diungkapkan oleh Ushul Harmanto (69), warga Desa Tegalsari, Kecamatan Kandeman yang mengeluhkan pasokan air yang hanya mengalir saat tengah malam saja.

"Air di rumah saya mengalirnya hanya saat tengah malam, sekitar pukul 01.00 wib. Itupun hanya kricik-kricik atau sangat kecil alirannya, dan saat menjelang subuh sudah tak mengalir lagi," ungkap Ushul ditemui Kamis 15 Mei 2025.

BACA JUGA:Pencari Kerja Usia di Atas 35 Tahun Sulit Dapat Pekerjaan, Ini Langkah yang Diambil Bupati Batang

BACA JUGA:Pemkab Batang Bakal Bangun Trotoar Inklusif dan Sistem Kabel Bawah Tanah

Menurutnya dirinya sudah mengikuti anjuran dari pihak Perumda Sendang Kamulyan, yaitu menggunakan tandon untuk menyimpan air saat mengalir. Namun saat dicek pagi hari, ternyata tangki tak terisi penuh, bahkan sering kosong.

Keluhan senada juga diungkapkan oleh Yanti, warga Kelurahan Kauman, Kecamatan Batang yang juga kesulitan mendapatkan air bersih. 

"Jika air mengalir, aliranya sangat kecil sehingga untuk menampungnya butuh waktu lama. Kondisi tersebut tentu saja tidak bisa untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari," keluh Yanti.

Direktur Umum Perumda Air Minum Sendang Kamulyan Batang, Siswandi Hambali, ketika dikonfirmasi tidak menampik adanya gangguan pada aliran air bersih ke pelanggan.

Gangguan distribusi air bersih tersebut terjadi akibat kerusakan parah di sumber mata air Tuk Bismo

"Bencana banjir bandang dua bulan lalu menjadi pemicu utama krisis ini, dan ini merupakan pertama terjadi sejak PDAM berdiri tahun 1990. Banjir menghancurkan infrastruktur utama, termasuk bak penampungan dan instalasi intake air, dengan material seperti batu raksasa dan pepohonan tumbang," jelasnya.

Dampak Kerusakan dan Upaya Penyelamatan

Menurutnya banjir tidak hanya merusak infrastruktur, tetapi juga mengancam nyawa pekerja. Seorang penjaga sumber mata air nyaris terseret arus saat bencana terjadi. 

"Syukurnya, korban selamat berkat ranting pohon yang menyangkutkan sarungnya. Kami telah mengganti kerugian kendaraannya dengan motor inventaris," tambah Siswandi. Kerugian finansial PDAM diperkirakan mencapai Rp1 miliar, dengan lima dari tujuh titik sumber air mengalami kerusakan berat. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: