Disway award
iklan banner Honda atas

Jadi 'Menteri Keuangan Keluarga', Ibu-ibu di Batang Diajak Melek Literasi dan Jauhi Pinjol

Jadi 'Menteri Keuangan Keluarga', Ibu-ibu di Batang Diajak Melek Literasi dan Jauhi Pinjol

EDUKASI - OJK Tegal gandeng Pemkab Batang berikan edukasi literasi keuangan untuk ibu-ibu di Kabupaten Batang -Radar Pekalongan/Novia Rochmawati-

BATANG, RADAR PEKALONGAN – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Tegal menggandeng Pemerintah Kabupaten BATANG dalam program edukasi keuangan berbasis syariah untuk kaum ibu. Kegiatan bertajuk Sahabat Ibu Cakap Literasi Keuangan Syariah (SICANTIKS) ini menyasar anggota Tim Penggerak PKK dengan harapan mereka lebih bijak mengelola keuangan keluarga dan terhindar dari jeratan rentenir maupun pinjaman online ilegal.

Kepala OJK Tegal, Novianto Utomo, menjelaskan bahwa literasi keuangan menjadi langkah penting untuk membentengi masyarakat dari praktik keuangan yang merugikan, seperti pinjaman online (pinjol) ilegal. Ia menyebut bahwa ibu-ibu memegang peran vital sebagai "menteri keuangan keluarga".

“Jangan sampai terjebak rayuan oknum tidak bertanggung jawab. Ibu-ibu ini kami dorong untuk menjadi agen edukasi, minimal untuk keluarganya sendiri,” ujar Novianto saat membuka program SICANTIKS di Pendapa Kabupaten Batang, Rabu (11/6/2025).

BACA JUGA:PKK Batang Gandeng PT GML Sulap Minyak Jelantah Jadi Rupiah

BACA JUGA:Sukses Muslok, Samhudi Kini Pimpin RAPI Wilayah 01 Kendal-Ngampel Periode 2025-2028!

Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya mengenali produk keuangan syariah yang aman dan sesuai kebutuhan, serta membedakan antara pinjaman resmi dan ilegal.

Sementara itu, Bupati Batang M. Faiz Kurniawan menyambut baik inisiatif OJK tersebut. Menurutnya, peran kaum ibu sangat krusial dalam membangun ketahanan ekonomi rumah tangga.

“Kaum ibu jauh lebih piawai dalam mengelola keuangan rumah tangga. Dengan literasi yang baik, mereka bisa memilih instrumen keuangan yang tepat, bahkan untuk berinvestasi,” ujarnya.

Terkait maraknya kasus pinjol ilegal, Bupati Faiz mengingatkan agar masyarakat tidak mudah tergiur oleh kemudahan yang ditawarkan. Ia juga menekankan pentingnya mengendalikan gaya hidup.

“Konsumsi itu prinsipnya berdasarkan kebutuhan, bukan keinginan. Jangan sampai berutang hanya demi memenuhi gaya hidup,” tegasnya.

Program SICANTIKS ini menjadi bagian dari upaya berkelanjutan untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di wilayah eks-Karesidenan Pekalongan, termasuk Batang. (Nov)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait