Disway award
iklan banner Honda atas

Dua Korban Penyekapan Boyolali Kembali ke Batang, Dapat Jaminan Pendidikan dan Trauma Healing

Dua Korban Penyekapan Boyolali Kembali ke Batang, Dapat Jaminan Pendidikan dan Trauma Healing

Bupati Faiz bersama istri mengunjungi dua bocah korban penyekapan Boyolali yang sudah dipulangkan ke rumahnya di Desa Klidang Wetan.-Istimewa -

BATANG, RADARPEKALONGAN.CO.ID - Pemerintah Kabupaten BATANG memulangkan dua anak korban penyekapan di Boyolali ke rumah keluarga di Desa Klidang Wetan, Kecamatan BATANG, Rabu 16 Juli 2025 malam sekitar pukul 22.00 WIB. 

Proses pemulangan dilakukan Dinas Sosial setempat setelah mendapat lampu hijau dari Kepolisian Resor Boyolali yang saat ini masih melakukan penyelidikan terkait kasus penyekapan dan eksploitasi anak.

Kepala Dinas Sosial Batang Wilopo menyatakan timnya langsung menjemput kedua anak tersebut ke Boyolali untuk memastikan kondisi fisik dan psikologis sebelum dibawa pulang.

"Pemeriksaan kepolisian telah selesai dan Polres Boyolali mengizinkan mereka kembali," ujar Wilopo di kantornya, Rabu 16 Juli 2025.

Menurut pengamatan petugas, kedua korban terlihat lega dapat bersatu kembali dengan ibu dan neneknya setelah mengalami masa traumatis. Pemerintah daerah berkomitmen memberikan pendampingan psikologis menyeluruh guna memulihkan kondisi mental anak-anak.

"Selain trauma healing, kami menjamin kelangsungan pendidikan formal mereka. Kebijakan Pemda Batang akan memfasilitasi sekolah hingga jenjang lanjut," tegas Wilopo. Dalam kunjungan Bupati Faiz Kurniawan dan Wakil Bupati Suyono, terungkap salah satu korban telah menghafal tiga juz Al-Qur'an.

Wakil Bupati Suyono mengonfirmasi pemerintah akan menanggung biaya pendidikan kedua anak hingga tuntas, termasuk pemondokan di Pondok Pesantren Darul Ulum, Kandeman. "Pendidikan di pesantren telah kami koordinasikan dengan pengelola," jelasnya.

Pendampingan psikososial oleh Dinas Sosial, imbuh Suyono, menjadi prioritas untuk mengembalikan kepercayaan diri dan menghilangkan trauma. Pemerintah daerah bertanggung jawab penuh atas pemulihan holistik korban, termasuk pemenuhan kebutuhan dasar.

Kronologi Pengungkapan

Kasus ini terungkap Minggu (13/7/2025) malam saat seorang anak korban, Muhammad Al Fajar (11), tertangkap mengambil kotak amal di Masjid Darussalam, Boyolali. Saat diperiksa, Fajar mengaku tindakannya dilatarbelakangi keinginan membeli makanan untuk adiknya yang kelaparan.

Pengakuan itu membuka penyelidikan yang mengungkap empat anak dalam kondisi dirantai di sebuah rumah di Dukuh Mojo, Andong. Korban hanya mengonsumsi singkong rebus selama sebulan hingga fisik mereka melemah.

Warga setempat, Faris (36), menjadi saksi kunci setelah mengantarkan Fajar pulang dan menemukan tiga anak lain dalam keadaan terikat. "Saya langsung melaporkan temuan ini ke perangkat desa," kata Faris.

Proses hukum terhadap pelaku penyekapan masih berjalan di bawah penyelidikan Polres Boyolali. Pemerintah Batang akan terus memantau perkembangan pemulihan kedua korban selama masa rehabilitasi dan pendidikan.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait