Jemaah Haji Kabupaten Batang Diminta Tidak Bawa Banyak Barang, Bupati Faiz: Semua Sudah Disediakan
Bupati Faiz Kurniawan menyalami Tim Penyelenggaraan Haji Daerah (TPHD) yang juga Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Batang Darsono.-Istimewa -
BATANG, RADARPEKALONGAN.CO.ID - Para Calon jemaah haji (Calhaj) asal Kabupaten BATANG dihimbau untuk membawa barang bawaan sesuai kebutuhan saja saat berangkat ke tanah suci.
“Para jamaah tidak perlu membawa terlalu banyak barang, karena di sana sudah disediakan. Dan yang harus diadaptasi adalah budaya dan cuaca, sedangkan untuk makanan, rasanya sama seperti di Indonesia karena sudah disiapkan oleh pemerintah,” kata Bupati Batang M Faiz Kurniawan saat melepas jamaah haji di pendopo kantor bupati, Jumat 25 April 2025.
Berdasarkan data dati Kantor Kementerian Agama, sebanyak 727 jemaah asal Kabupaten Batang telah melunasi Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BIPIH). Saat ini mereka tinggal menyiapkan diri dan mental, karena perbedaan iklim dan budaya di Tanah Suci.
Pada kesempatan itu Bupati Faiz mengingatkan agar para jemaah selalu membawa perlengkapan yang dibutuhkan saja, mengingat kondisi iklim yang berbeda dengan Tanah Air.
BACA JUGA:Kantor Kemenag Batang Tanam 1.000 Pohon Matoa Peringati Hari Bumi
“Jaga selalu Kondisi fisik, karena haji adalah ibadah fisik, jadi yang punya obat-obatan jangan lupa dibawa,” ujarnya.
Disisi lain, Tim Penyelenggaraan Haji Daerah (TPHD) yang juga Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Batang Darsono memastikan Pemda telah menyiapkan segala instrumen pelengkapnya bagi para calon jemaah haji.
Secara resmi jemaah telah dilakukan pelepasan oleh Bupati dan TPHD akan mendampingi hingga tiba penjemputan.
“Mulai tanggal 6 Mei akan kami fasilitasi untuk memberangkatkan kloter 24, 25 dan 26 menuju Asrama Haji Donohudan Boyolali,” ungkap Darsono.
Dari 727 jemaah yang akan diberangkatkan, jemaah tertua yaitu Mochammad Dolar yang merupakan warga Proyonanggan saat ini telah berusia 88 tahun. Sedagkan termuda Andika Dwi Pratama 19 tahun dari Banyuputih.
Jemaah termuda, Andika Dwi Pratama mengaku keberangkatannya ke Tanah Suci karena menggantikan almarhum ayahnya yang seharusnya berangkat di tahun 2020.
“Seharusnya saya dan ibu berangkat ke Tanah Suci, tapi karena usia saya belum cukup, akhirnya tertunda hingga 2025 alhamdulillah mendapat panggilan,” tuturnya.
Sebagai jemaah termuda, tetap melakukan persiapan fisik dan mental serta tetap mengikuti manasik haji pada umumnya jemaah lain.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

