Disway award
iklan banner Honda atas

Bank Indonesia Pacu Transformasi Digital Sistem Pembayaran, Waspadai Ancaman Siber

Bank Indonesia Pacu Transformasi Digital Sistem Pembayaran, Waspadai Ancaman Siber

A Sangga, perwakilan Unit Implementasi Sistem Pembayaran dan Pengawasan (UKSPPUR) BI Kantor Perwakilan Tegal, dalam sosialisasi Kebijakan Sistem Pembayaran 2025.-Istimewa -

YOGYAKARTA  — Bank Indonesia (BI) terus mempercepat transformasi sistem pembayaran nasional menuju ekosistem digital yang lebih cepat, aman, dan merata.

Berbagai inisiatif, termasuk penguatan QRIS, ekspansi pembayaran lintas negara, dan pengenalan fitur berbasis Near Field Communication (NFC), menjadi andalan.

Hal ini ditegaskan A Sangga, perwakilan Unit Implementasi Sistem Pembayaran dan Pengawasan (UKSPPUR) BI Kantor Perwakilan Tegal, dalam sosialisasi Kebijakan Sistem Pembayaran 2025.

"Transformasi ini melampaui sekadar adopsi teknologi. Aspek krusial seperti stabilitas ekonomi, perluasan inklusi keuangan, dan perlindungan konsumen harus tetap terjaga keseimbangannya," ujar Sangga, Rabu 22 Juli 2025.

Fokus pada UMKM dan Inovasi Terbaru

QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard), yang diluncurkan pertama kali pada Agustus 2019, kini menjadi tulang punggung transaksi digital.

BACA JUGA:Bank Indonesia Tegal Gelar Layanan Penukaran Uang di 4 Pasar Tradisional Kota Pekalongan, Cek Jadwalnya

BACA JUGA:BRI Dukung Pengembangan Koperasi Desa Merah Putih Melalui Pemberdayaan dan Layanan AgenBRILink

BI menargetkan capaian 55 juta pengguna dan 35 juta merchant pada akhir 2024, dengan mayoritas berasal dari usaha mikro dan kecil (UMK).

Untuk mendorong partisipasi pelaku usaha kecil, BI menerapkan kebijakan Merchant Discount Rate (MDR) sebesar 0% khusus untuk transaksi di bawah Rp500.000 pada merchant mikro.

Kebijakan yang efektif mulai 1 Desember 2024 ini bertujuan mendukung daya beli masyarakat serta percepatan digitalisasi di level akar rumput.

Tidak berhenti di dalam negeri, QRIS kini merambah pasar regional. Melalui fitur QRIS Antarnegara, konsumen Indonesia dapat bertransaksi di Malaysia, Thailand, dan Singapura menggunakan aplikasi dompet digital lokal, demikian sebaliknya.

"Fitur ini menjadi kanal ekspor digital potensial bagi pelaku UMK Indonesia," jelas Sangga.

Inovasi terkini BI adalah QRIS Tap berbasis teknologi NFC, yang diperkenalkan dalam forum FEKDI x KKI 2024. Teknologi ini dirancang untuk transaksi cepat dan massal seperti di transportasi umum, area parkir, dan gerai ritel, dengan mengedepankan aspek keamanan yang lebih tinggi dibandingkan metode konvensional.

Kewaspadaan terhadap Risiko Digital

Di tengah gelombang inovasi, BI mengingatkan ancaman kejahatan siber yang semakin kompleks. Berbagai modus seperti phishing, rekayasa sosial (social engineering), spoofing, hingga penyalahgunaan QR di ruang publik, terus menjadi tantangan.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait