PNM Dukung Difabel Berdaya: Gelar Pelatihan Membatik dan Digital Marketing di Pekalongan
Melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), PNM Cabang Tegal mengadakan pelatihan membatik dan digital marketing bagi 30 peserta difabel di Kampung Batik Kauman, Kota Pekalongan. -istimewa-
PEKALONGAN - PT Permodalan Nasional Madani (PNM) terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pemberdayaan masyarakat, termasuk komunitas difabel.
Melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), PNM Cabang Tegal mengadakan pelatihan membatik dan digital marketing bagi 30 peserta difabel di Kampung Batik Kauman, Kota Pekalongan.
Peserta terdiri dari nasabah PNM Mekaar serta anggota komunitas difabel setempat.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Difabel Berusaha, yang bertujuan menciptakan peluang ekonomi yang inklusif bagi penyandang disabilitas agar dapat mandiri secara ekonomi.
BACA JUGA:Pedagang Pasar Guci Dapat Pemeriksaan Kesehatan Gratis dan Sarana Kebersihan dari PNM Peduli
Pemimpin PNM Cabang Tegal, Sutanto, mengatakan bahwa pelatihan ini merupakan bentuk nyata dukungan BUMN kepada komunitas difabel.
“Kami ingin mendorong para penyandang disabilitas untuk memiliki keterampilan tambahan, seperti membatik dan digital marketing, agar dapat mandiri secara ekonomi. Ini adalah bentuk nyata dukungan BUMN kepada komunitas difabel, khususnya di Kota Pekalongan,” ujarnya.
Khususnya di Kota Pekalongan, PNM Mekaar memiliki empat unit layanan dengan total 14.732 nasabah aktif dan nilai pembiayaan (outstanding) mencapai Rp54,48 miliar.
“Kami membina nasabah PNM Mekaar secara berkelompok, termasuk para penyandang disabilitas. Setelah mendapatkan pemberdayaan dari PNM, banyak di antara mereka yang sudah mampu memproduksi dan memasarkan produknya sendiri. Ini tentu menjadi motivasi bagi peserta pelatihan untuk terus semangat berwirausaha,” tambahnya.
Keterampilan membatik yang diajarkan dalam pelatihan ini diharapkan dapat menjadi sumber penghasilan tambahan bagi peserta.
Mengingat batik Pekalongan telah lama dikenal akan keindahan motif dan kualitasnya, potensi ekonomi dari usaha ini cukup besar.
Sutanto juga mendorong peserta untuk memanfaatkan digital marketing guna memperluas jangkauan pemasaran produk mereka.
PNM berharap kegiatan ini dapat terus berkelanjutan dan menjangkau lebih banyak komunitas difabel di berbagai daerah.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

