Disway award
iklan banner Honda atas

Ahmad Luthfi Tegaskan Pemenuhan Hak Pelayanan Penyandang Disabilitas Jadi Prioritas

Ahmad Luthfi Tegaskan Pemenuhan Hak Pelayanan Penyandang Disabilitas Jadi Prioritas

Gubernur Jateng Ahmad Luthfi menjawab keluhan dan saran dari perwakilan penyandang disabilitas saat acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan Wilayah (Musrenbangwil) Eks Karesidenan Pati di Pendopo Kabupaten Pati, Senin, 21 April 2025.-istimewa-

PATI - Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi menegaskan pemenuhan hak pelayanan bagi penyandang disabilitas di wilayahnya menjadi prioritas. Setiap penyandang disabilitas mendapatkan hak yang sama dalam mengakses pelayanan umum. 

"Tidak usah khawatir. Rumah sakit kita, sudah diprogramkan untuk ramah (terhadap disabilitas)," kata Ahmad Luthfi menjawab keluhan dan saran dari perwakilan penyandang disabilitas saat acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan Wilayah (Musrenbangwil) Eks Karesidenan Pati di Pendopo Kabupaten Pati, Senin, 21 April 2025.

Luthfi menambahkan, prioritas tersebut juga berkaitan dengan pelayanan dasar bagi penyandang disabilitas.

Menurutnya, tidak perlu ada kartu disabilitas karena memang sudah seharusnya pelayanan bagi disabilitas itu didahulukan.

BACA JUGA:253.409 Orang Manfaatkan Program Pembebasan Tunggakan dan Denda Pajak, Nilainya Capai Rp61,9 Miliar

BACA JUGA:Ahmad Luthfi Minta Bank Jateng Tingkatkan Kinerja Demi Dongkrak PAD

"Tidak usah pakai kartu-kartu, begitu dia disabilitas langsung dapat prioritas, tidak usah antre-antre lagi. Lapor saya kalau antre. Bapaknya disabilitas di Jawa Tengah itu saya," tegasnya.

Begitu halnya dengan bidang olahraga. Luthfi mengatakan, perhatian atlet paralympic Jawa Tengah itu nomor satu. Perhatian untuk atlet disabilitas juga tidak kalah dengan atlet umum, terutama bagi mereka yang berprestasi.

Sebelumnya,  seorang perwakilan disabilitas di Pati, Ratno menyampaikan beberapa saran terkait perhatian kepada penyandang disabilitas.

Pertama, Ia menyinggung soal kartu disabilitas yang dapat memudahkan kawan disabilitas, saat berada di tempat pelayanan umum seperti rumah sakit dan puskesmas.

Kedua, ia mengusulkan agar Komisi Disabilitas Daerah tingkat Provinsi Jawa Tengah segera dibentuk. Komisi itu sebagai wadah menampung usulan dan saran dari penyandang disabilitas, untuk pembangunan di Jawa Tengah. 

Ketiga, terkait dengan  National Paralympic Committee of Indonesia (NPCI) Pati yang masih kekurangan sarana prasarana. Hal itu menjadi salah satu kendala untuk mengembangkan potensi atlet disabilitas di wilayah tersebut.

"Terkait olahraga, mohon penyandang disabilitas diberikan perhatian lebih. Sarpras dan peralatan kurang. NPCI di Pati masih sangat kurang, padahal punya atlet-atlet potensial tetapi terkendala akomodasi," ujarnya kepada Ahmad Luthfi.

Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Provinsi Jateng, Sujarwanto Dwiatmoko menambahkan, bahwa beberapa usulan dari penyandang disabilitas sudah sesuai dengan prioritas pemerintah provinsi. Termasuk upaya membentuk komisi disabilitas daerah. (*)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: