Disway award
iklan banner Honda atas

Kades Kalipancur Muhroji Selenggarakan Sayembara Berantas Hama Tikus, Seribu Ekor Tikus Dihargai Rp1.250.000

Kades Kalipancur Muhroji Selenggarakan Sayembara Berantas Hama Tikus, Seribu Ekor Tikus Dihargai Rp1.250.000

Kades Kalipancur, Muhroji (kaos hitam, red), pantau petani di desanya yang tengah menyebar benih. Di MT2 ini, Pemdes Kalipancur gelar sayembara berantas tikus dengan hadiah uang jutaan rupiah.-Hadi Waluyo-

KAJEN, RADARPEKALONGAN.CO.ID - Memasuki masa tanam kedua (MT2), Kepala Desa Kalipancur, Muhroji, menyelenggarakan sayembara berantas hama tikus di desanya. 

Warga dan petani yang bisa menangkap 1.000 ekor tikus, akan diberi hadiah uang Rp1.250.000.

Kades Kalipancur, Muhroji, Kamis, 8 Mei 2025, mengatakan, untuk MT2 saat ini masih tahapan pengolahan lahan dan sebagian sudah menyebar benih padi. 

Menurutnya, hingga saat ini tidak ada kendala berarti dalam proses tanam tersebut.  

"Sampai saat ini kendala tidak ada, Alhamdulillah aliran air lancar, saluran irigasi sekunder dari bendungan lancar," kata dia.

Baca juga:Kendalikan Serangan Hama Tikus, Petani di Desa Kalipancur Pekalongan Gropyokan Tikus

Desa Kalipancur memiliki luas lahan persawahan sekitar 250 hektar yang terbagi menjadi 7 kelompok tani. 

"Untuk bantuan yang kemarin, benihnya sudah dibagikan sampai tadi malam, jadi Kalipancur mendapat 260 kantong sak. Sampai tadi malam masih sisa 80, berarti sudah terbagikan 180 sak," jelas Muhroji.

Muhroji menyampaikan, pola tata tanam yang diterapkan di Desa Kalipancur berjalan dengan baik dan mendapat sambutan positif dari para petani. 

"Pola tata tanam di sini baik-baik saja masih sesuai dengan anjuran bupati dalam perbup, ketua poktan juga mengatakan demikian, dan petaninya juga cocok dengan pola yang selama ini berjalan," ungkapnya.

Dalam hal pengendalian hama, hama tikus menjadi ancaman utama di Desa Kalipancur. Untuk mengatasinya, kata dia, pihak desa telah memberikan hadiah bagi warga yang berhasil menangkap tikus.  

"Meski baru awal tanam, sudah banyak tikus. Sehingga dari gapoktan kemarin sudah mengumumkan siapa saja yang menangkap tikus seribu ekor akan diberi hadiah Rp1.250.000," jelas Muhroji.

Desa Kalipancur juga memiliki program Tito alba atau burung hantu untuk pengendalian hama tikus. Namun, beberapa kandang Tito alba mengalami kerusakan dan membutuhkan perbaikan.  

"Tito alba populasinya baik, hanya kendalanya kemarin ada kandangnya yang rusak, sampai sekarang belum kami perbaiki. Jadi rencana ke depan, di tahun ini kami akan membuat kandang Tito alba itu," ujar Muhroji. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: