Digigit Ular Weling, Bocah 12 Tahun di Pekalongan Koma Sepekan Lebih
Asisten Manajer Pelayanan Medis RSI Pekajangan, dr Maria Ulfa. -Hadi Waluyo-
"Kami juga mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama mendoakan kesembuhan pasien agar dapat pulih kembali seperti sediakala. Semoga upaya ini menjadi bagian dari pelayanan terbaik RSI PKU Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan bagi masyarakat," ujarnya.
Sementara itu, Datur (56), kakek Rafa, menceritakan, kronologi kejadian sejak awal gigitan hingga perawatan awal di RSUD Kajen. Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 04.00 WIB dini hari, Senin (16/6/2025), cucunya diduga digigit ular di dalam kamar. Menyadari kondisi tersebut, Datur segera membawa sang cucu ke seorang tenaga kesehatan setempat untuk mendapatkan pertolongan awal.
“Di tempat Pak Warno atau mantri desa, luka digigitnya sempat dipencet dan keluar darah. Tapi Pak Warno tidak berani menyuntik, jadi disarankan langsung ke RSUD Kajen," ujar Datur.
Setibanya di RSUD Kajen, kondisi pasien mulai menunjukkan gejala yang mengkhawatirkan. Menurut Datur, cucunya sempat merasa pusing, dan mengeluhkan matanya berat serta penglihatan yang buram.
Datur menjelaskan, luka di kaki yang diduga menjadi lokasi gigitan kemudian ditandai menggunakan spidol. Petugas medis juga menyuntik pasien sebanyak tiga kali, dan mengambil sampel darah dari tangan kirinya. Setelah itu, pasien diberi obat dan diperbolehkan pulang.
"Waktu itu memang masih sadar, tapi di perjalanan pulang cucu saya kejang-kejang. Langsung saya bawa ke RSI Pekajangan, karena disarankan tukang parkir kalau ke puskesmas dulu mungkin akan lebih lama," ucapnya.
Namun, setibanya di RSI Pekajangan, kondisi pasien sudah tidak sadar dan hingga kini belum menunjukkan tanda-tanda membaik.
"Sudah seminggu tidak sadar. Saya sangat menyesal, tapi ya mau bagaimana lagi, yang penting sekarang bisa sembuh," katanya.
Suwondho, ayah Rafa, mengaku melihat ular tersebut di dalam kamar. Setelah anaknya diduga digigit ular. "Saya dan istri melihat ularnya, ularnya warna hitam dan ada warna putih, kemungkinan ular weling," katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Keperawatan RSUD Kajen, Dwi Harto, menjelaskan, pasien yang diduga mengalami gigitan ular masuk ke IGD pada Senin (16/6/2025), sekitar pukul 05.00 WIB. Pasien datang ke IGD RSUD Kajen dalam kondisi sadar dan langsung mendapat penanganan medis sesuai prosedur yang berlaku.
Setibanya di IGD, pasien segera menjalani anamnesis atau wawancara medis, dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik pada bagian tubuh yang diduga terkena gigitan.
"Dari hasil pemeriksaan fisik, ditemukan luka samar berupa satu titik di kaki bagian kanan. Luka tersebut kemudian dibersihkan. Setelah itu dilakukan pemeriksaan penunjang berupa tes darah lengkap dan observasi selama dua jam di IGD,” ujar Dwi Harto.
Selama masa observasi, kondisi pasien tetap stabil. Hasil laboratorium juga menunjukkan nilai dalam batas normal. Berdasarkan hasil tersebut, serta tidak adanya penurunan kesadaran, pasien dinyatakan boleh pulang.
"Pasien dipulangkan setelah mendapat edukasi dari dokter dan tenaga kesehatan. Kami juga memberikan resep obat berupa antibiotik dan antipiretik untuk penanganan di rumah," katanya.
Dwi Harto menegaskan, seluruh proses pelayanan dilakukan sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku di RSUD Kajen.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

