SPPG Kulu Raya Resmi Dibuka, Siap Layani Makan Bergizi Gratis di Karanganyar
Usai dilaunching, perwakilan sekolah di Kecamatan Karanganyar tinjau dapur MBG di SPPG Kulu Raya di Desa Kulu, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Pekalongan, Sabtu, 23 Agustus 2025. -Hadi Waluyo-
KAJEN, RADARPEKALONGAN.CO.ID - Penerima manfaat program makan bergizi gratis (MBG) di Kabupaten Pekalongan terus bertambah seiring berdirinya Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG di beberapa kecamatan di Kota Santri.
Salah satu SPPG yang baru dibuka adalah SPPG Kulu Raya di Desa Kulu, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Pekalongan. SPPG Kulu Raya ini menargetkan melayani 3 ribu porsi makan bergizi gratis untuk 18 sekolah di Kecamatan Karanganyar.
Ketua Yayasan Cahaya Inspirasi Dunia, Sutriyanto, Senin, 25 Agustus 2025, mengatakan, dengan dibukanya dapur MBG Kulu Raya ini pihaknya berupaya menjembatani penyaluran makan bergizi dari program pemerintah untuk sekolah-sekolah di Kecamatan Karanganyar.
"Kami juga membuka lowongan pekerjaan untuk masyarakat sekitar 47 orang. Ini akan menyerap tenaga kerja yang luar biasa, mengurangi pengangguran," ujar dia.
Baca juga:Program MBG di Jateng Beri Dampak Positif untuk Kesejahteraan Masyarakat
Tak hanya itu, dibukanya SPPG Kulu Raya ikut mendongkrak UMKM di sekitar lokasi dapur. Pasalnya, mereka akan dilibatkan dalam pemenuhan bahan baku makanan untuk program MBG.
"Keberadaan dapur ini juga untuk perbaikan ekonomi mayarakat, terutama UMKM, dari anggaran yang diberikan sekitar 80 persennya untuk belanja bahan. Ini menyangkut dengan bahan-bahan makanan di lingkungan sekitar dapur yaitu di SPPG Kulu Raya," kata dia.
Dikatakan, untuk dapur Kulu Raya targetnya akan memenuhi sekitar 3 ribu porsi MBG.
"Namun untuk running awal kita mencoba 2 ribu sampai 2.500, nanti di minggu ketiga ada kenaikan sampai 3 ribu porsi. Jadi memang semua SPPG dimanapun akan mendapatkan porsi sekitar 3 ribu porsi," katanya.
Menurutnya, untuk dapur Kulu Raya akan melayani MBG di sekitar 18 sekolah, mulai dari TK, SD, SMP dan SMA/SMK, baik sekolah negeri maupun swasta.
"Ini swasta kita ambil yang liburnya hari Minggu," ucapnya.
Disinggung maraknya pemberitaan kasus keracunan dalam program MBG, ia mengaku sudah mengantisipasinya agar kejadian itu tidak terjadi di SPPG Kulu Raya.
Menurutnya, pengelolaan dapur MBG itu perlu pengelolaan khusus, terutama yang punya basik catering.
"Banyak rekan-rekan yang asal punya modal tapi tidak melibatkan personal-personal yang sudah pengalaman di catering, sehingga mulai dari penyiapan bahan, pengelolaan, sampai pengiriman itu mereka belum bisa mengkondisikan waktu, terutama kesingkronan waktu sampai ke lokasi," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

