Peringati Hari Jadi Kabupaten Pekalongan ke-403, TPID Gelar Bazar Pangan Murah
--
RADARPEKALONGAN.CO.ID - Dalam memperingati Hari Jadi Kabupaten Pekalongan ke-403 dan HUT RI ke 80, sekaligus upaya menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Pekalongan menggelar Bazar Pangan Murah di halaman kantor setempat. Kegiatan tersebut berlangsung mulai Selasa hingga Jumat (26–29/8/2025).
Selain disediakan berbagai bahan kebutuhan, seperti beras, telur, gula, minyak, Dinas Perindag Kabupaten Pekalongan juga menggandeng pelaku UMKM binaan. Dimana produk pelaku UMKM ikut dijajakan kepada masyarakat dengan harga terjangkau.
Kepala Disperindag Kabupaten Pekalongan, Susato Widodo, menyampaikan bahwa bazar ini merupakan bagian dari program Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dalam menjaga ketersediaan pasokan sekaligus stabilitas harga bahan pangan. Menurutnya, momentum Hari Jadi ke-403 dan HUT RI menjadi ajang tepat untuk melaksanakan kegiatan yang bermanfaat langsung bagi masyarakat.
"Bazar pangan murah ini kami gelar sebagai strategi stabilitas harga kebutuhan. Kegiatan dilaksanakan secara kontinue, mulai dari tingkat kecamatan hingga sekarang di halaman Kantor Dinas, dan akan berlanjut ke wilayah lain," ujarnya.
Sebelumnya, bazar pangan murah juga digelar di Kecamatan Bojong. Untuk bulan depan, rencananya akan menyasar Kecamatan Karanganyar atau Doro. Program ini, kata Susato, akan terus dilaksanakan secara berkesinambungan agar masyarakat bisa merasakan manfaat langsung.
Sejumlah bahan kebutuhan pokok disediakan dengan harga lebih murah dibandingkan harga pasar. Misalnya, bawang merah yang di pasaran mencapai Rp 38 ribu per kilogram, di bazar dijual hanya sekitar Rp30 ribu. Telur ayam dijual Rp25 ribu per kilogram, sedangkan harga pasar Rp28 ribu. Gula pasir dipatok Rp15 ribu per kilogram, sementara beras SPHP dari Bulog dijual Rp 58 ribu untuk kemasan lima kilogram atau sekitar Rp11 ribuan per kilogram.
"Target kami sekitar 20 ton beras bisa tersalurkan kepada masyarakat. Dengan begitu, keterjangkauan harga bisa terjaga sekaligus pasokan aman," tambahnya.
Selain kebutuhan pokok, Disperindag juga menyediakan bazar produk UMKM binaan. Tercatat ada sekitar 15 pelaku UMKM ikut serta, menjajakan berbagai produk olahan pangan, kerajinan, hingga jajanan khas lokal.
Menurut Susato, keberadaan UMKM dalam setiap kegiatan TPID menjadi salah satu strategi agar perekonomian daerah tetap tumbuh.
"Setiap ada gerakan TPID, UMKM binaan juga selalu dilibatkan. Harapannya, tidak hanya harga pangan yang stabil, tetapi juga geliat ekonomi pelaku usaha kecil tetap terjaga," ungkapnya.
Ia menegaskan, sinergi TPID Kabupaten Pekalongan tetap solid dalam menjaga tiga hal penting, yakni ketersediaan pasokan, stabilitas harga, dan keterjangkauan masyarakat terhadap barang kebutuhan pokok.
"Semoga bazar ini bisa membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokoknya, sekaligus menjadi upaya nyata menjaga daya beli," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

