Bujangan di Wonopringgo Pekalongan Akhiri Hidup di Plafon Rumah, Diduga Dipicu Tekanan Ekonomi dan Pinjol
Proses evakuasi tubuh korban dari atas plafon rumahnya berlangsung dramatis karena lokasinya cukup sulit dijangkau dan tubuh korban sudah mulai mengalami pembusukan, Kamis, 11 September 2025.-Hadi Waluyo-
KAJEN, RADARPEKALONGAN.CO.ID - Miris! Kasus bunuh diri kembali terjadi di Kota Santri, Kabupaten Pekalongan.
Tekanan ekonomi masih menjadi pemicunya, diperparah terlilit utang pinjaman online (pinjol).
Seorang pemuda yang masih lajang berinisial B (23), warga Desa Rowokembu, Kecamatan Wonopringgo, Kabupaten Pekalongan, ditemukan tewas gantung diri di atas eternit atau plafon rumahnya, Kamis, 11 September 2025.
Kondisinya sudah mulai mengalami pembusukan. Baunya pun menyengat. Korban diduga bunuh diri sejak dua hari yang lalu.
Sebab, sejak Selasa malam, korban sudah tak tampak di rumahnya.
Proses evakuasi berjalan dramatis. Akses ke atas plafon tempat korban gantung diri cukup sulit dijangkau.
Hanya ada lubang kecil di eternit untuk masuk ke atas plafon. Lokasi tubuh korban agak jauh di tengah plafon.
Warga dan petugas yang mengevakuasinya harus hati-hati. Sebab, salah dalam pijakan, plafon rumah bisa ambrol.
Kapolsek Wonopringgo, Iptu Adhi Agung Prabowo, menerangkan, peristiwa tragis itu pertama kali diketahui oleh ibu korban, Kamis pagi, sekitar pukul 06.30 WIB.
Ibu korban yang khawatir dengan keberadaan anaknya pagi itu mencium bau tidak sedap di rumahnya. Anaknya sejak Selasa malam tidak tampak di rumah.
"Awalnya ibunya ini ndak curiga karena anaknya kadang main tiga hari baru pulang ke rumah, makanya dikira anaknya nginep di rumah temannya," kata Iptu Agung.
Namun, pagi itu bau tak sedap kian menyengat di rumahnya. Sumbernya di atas plafon.
Merasa khawatir dengan keberadaan anaknya, ibu korban meminta bantuan tetangga, untuk memeriksa ke atas plafon dengan menggunakan tangga.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

