Nguri-Nguri Bahasa Ibu, Korwil Bojong Gelar Festival Tunas Bahasa Ibu 2025
Korwil Bojong selenggarakan Lomba Festival Tunas Bahasa Ibu tahun 2025 untuk nguri-nguri adat, budaya dan bahasa Jawa, Sabtu, 13 September 2025.-Hadi Waluyo-
KAJEN, RADARPEKALONGAN.CO.ID - Seiring perkembangan zaman dan teknologi, bahasa ibu kian tergerus. Banyak anak-anak yang tak tahu lagi bahasa ibu atau bahasa Jawa.
Oleh karena itu, untuk nguri-nguri bahasa ibu, Korwil Bojong, Kabupaten Pekalongan, menggelar Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) Tahun 2025.
Puncak acara dilaksanakan Lomba Festival Tunas Bahasa Ibu di SDN 01 Wiroditan, Sabtu, 13 September 2025.
Suasana SDN 01 Wiroditan dan Korwil Bojong pagi itu tampak semarak. Ratusan pelajar didampingi guru memeriahkan lomba tersebut.
Mereka mengenakan pakaian tradisional Jawa, seperti beskap dan kebaya.
Raut-raut muka serius, bahkan tegang, tampak dari wajah para peserta. Mereka tampak berlatih di depan ruang kelas, tempat mereka akan berlomba.
Korwil Bojong, Widlajat, mengatakan, lomba itu merupakan puncak acara Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) yang dilaksanakan Korwil Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan.
Pesertanya siswa-siswi dari 39 satuan pendidikan SD sederajat yang ada di Kecamatan Bojong. "Satu satuan pendidikan mengirimkan peserta tujuh siswa dan tujuh siswi sebagai wakil dari masing-masing cabang lomba yang ada di FTBI," terang dia.
Disebutkan, ada tujuh cabang lomba yang dilombakan di FTBI tahun 2025. Yakni lomba geguritan, sesorah atau pidato bahasa Jawa, mendongeng, dagelan ijen, mocopat, membaca dan menulis bahasa Jawa, dan menulis cerkak.
Ia mengatakan, tujuan kegiatan itu adalah untuk meningkatkan kemampuan anak-anak dalam penggunaan bahasa ibu untuk kebutuhan sehari-hari, karena dengan bahasa akan bisa mewujudkan persatuan.
"Yang kedua, mencari bibit-bibit yang akan digunakan untuk lomba di tingkat kabupaten," ucapnya.
Tak hanya melaksanakan lomba FTBI, Korwil Bojong di bulan Oktober 2025, selama sebulan akan menggunakan bahasa ibu di sekolahan.
"Korwil Bojong dalam satu bulan akan menggunakan bahasa ibu. Di bulan Oktober, nanti di bulan itu akan digunakan pembicaraan, pembelajaran, akan menggunakan bahasa ibu untuk meningkatkan siswa-siswi dalam nguri-nguri adat, budaya dan bahasa Jawa," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

