Lesbumi Kabupaten Pekalongan Meriahkan Karnaval Budaya Hari Santri 2025
--
RADARPEKALONGAN.CO.ID - Lembaga Seni Budaya Muslim Indonesia (Lesbumi) PCNU Kabupaten Pekalongan turut memeriahkan Karnaval Budaya dalam rangka peringatan Hari Santri Nasional 2025 dengan menampilkan Kirab Pusaka yang sarat makna sejarah dan spiritual, Minggu 26 Oktober 2025.
Ketua Lesbumi PCNU Kabupaten Pekalongan, Ahmad Nur Rohim Hadinagoro, menjelaskan bahwa dalam momentum Hari Santri tahun ini pihaknya mengusung tema “Santri Berbudaya, Santri Bermartabat.”
“Pada peringatan tahun ini, kami membawa pusaka berupa keris peninggalan Mbah Yai Nur Anom yang berdapur Keris Jangkung Nogo Siluman,” ungkapnya.
Menurut Ahmad Nur Rohim, keris tersebut memiliki makna simbolis yang mendalam. Keris Jangkung Luk Tiga melambangkan permohonan hamba kepada Tuhan agar senantiasa dilindungi oleh Yang Maha Kuasa, serta menjadi simbol kepemimpinan dan pengayoman bagi masyarakat dan para santri.
“Keris ini bukan sekadar benda pusaka, tetapi juga doa dan pengharapan. Dulu, Mbah Yai Nur Anom memberikan keris tersebut kepada santrinya sebagai bekal perjuangan melawan penjajah. Maka, dalam Hari Santri ini, kami ingin mengenang perjuangan para ulama yang ikut berjuang demi kemerdekaan bangsa,” jelasnya.

--
Lebih lanjut, Ahmad Nur Rohim menuturkan bahwa dalam acara kirab tersebut, keris sempat diperlihatkan di panggung utama dan diserahkan secara simbolis kepada Ketua PCNU Kabupaten Pekalongan serta Wakil Bupati Pekalongan.
Penyerahan kepada Ketua PCNU dimaknai sebagai amanat kepemimpinan umat dan masyarakat, sejalan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Keris Jangkung Luk Tiga. Sedangkan penyerahan kepada Wakil Bupati melambangkan tanggung jawab pemimpin untuk mengayomi rakyatnya.
“Terakhir, kami juga menyerahkan pusaka secara simbolis kepada dewan rois syuriah sebagai bentuk permohonan doa dan restu agar perjuangan para santri masa kini senantiasa diberkahi dan dikuatkan oleh Allah SWT,” imbuhnya.
Dengan keikutsertaan Lesbumi dalam karnaval budaya ini, diharapkan semangat perjuangan, kepemimpinan, dan nilai-nilai spiritual para ulama terdahulu dapat terus hidup dan menginspirasi para santri di masa kini.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

